FAKTOR RISIKO DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI TERHADAP PENYAKIT GINJAL KRONIK (Studi Analitik Observasional di RSUD. R.A. Kartini Jepara) Periode 1 Januari - 31 Desember 2014
Daftar Isi:
- Usia tua, riwayat keluarga, jenis kelamin, sindrom metabolik, status hiperfiltrasi, dislipidemia, kelainan urologis, dan penyakit kardiovaskuler merupakan faktor prediktor inisiasi penyakit gagal ginjal kronik atau chronic kidney disease (CKD). Sampai sejauh ini di RSUD R.A Kartini Jepara belum ada penelitian mengenai diabetes mellitus dan hipertensi sebagai faktor risiko terjadinya penyakit ginjal kronis . Tujuan penelitian mengetahui mengetahui diabetes mellitus dan hipertensi sebagai faktor risiko terjadinya penyakit ginjal kronis. Penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 70 pasien CKD dan 75 pasien non CKD yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah R.A Kartini Kabupaten Jepara tahun 2014. Data diabetes mellitus dan hipertensi sebagai faktor risiko CKD diperoleh dari catatan rekam medis. Uji chi square dan regresi binary logistik digunakan sebagai alat analisis data. Kejadian CKD pada pasien DM sebesar 26,2%, sedangkan pada pasien non DM sebesar 22,1% (p=0,017), kejadian CKD pada pasien hipertensi sebesar 34,5%, sedangkan pada pasien nonhipertensi sebesar 13,8% (p=0,016). Berdasarkan kriteria JNC 7, CKD lebih banyak terjadi pada hipertensi derajat 2 (30,0%) daripada hipertensi derajat 1 (17,1%), dan prahipertensi (24,3%)(p=0,002). Uji binary logistik menunjukkan kejadian CKD lebih dominan disebabkan oleh DM (OR=2,058; IK95%=1,028-4,161) daripada hipertensi (OR=1,997; IK95%=1,007-3,959). Kesimpulan: DM dan hipertensi merupakan faktor resiko penyakit ginjal kronik. Kata kunci : Diabetes Mellitus, Hipertensi, Penyakit Ginjal Kronik