Daftar Isi:
  • Penggunaan beban non linier pada sistem tenaga listrik menyebabkan masalah harmonisa. Jumlah pengguanaan beban non linier ini akan bertambah dari hari kehari, sehingga tingkat ancaman harmonisa pada sistem tenaga listrik juga akan semakin meningkat. Ketika harmonisa telah ada pada sistem tenaga listrik, maka akan banyak sekali kerugian yang akan dirasakan, baik itu dari sisi penyedia listrik maupun bagi konsumen. Gedung Keuangan Negara memiliki beban non linier yang terbilang cukup banyak yang digunakan untuk menunjang pekerjaanya dibidang Accounting. Penggunaan peralatan elektronik seperti Personal Computer, CPU, UPS, lampu LED, motor-motor listrik dan lain sebagainya menyebabkan terjadinya harmonisa di gedung tersebut. Salah satu gedung yang mengalami masalah harmonisa adalah blok A gedung keuangan negara yogyakarta. Dari penelitian sebelumnya, ternyata nilai THDi panel utama di blok A gedung keuangan negara Yogyakarta mengalami harmonisa yang cukup tinggi sedangkan nilai THDv masih dalam ambang batas yang diperbolehkan menurut standar IEEE 519-1992 yaitu kurang dari 5%. THDi hasil pengukuran pada fasa R sebesar 45,65%, fasa S sebesar 42,82%, dan fasa T sebesar 27,75%. Proses mitigasi harmonisa dilakukan dengan merancang sebuah filter pasif Single Tuned untuk mereduksi harmonisa di lokasi tersebut. Setelah dilakukan proses simulasi menggunakan sofware Matlab R2013a, nilai THDi fasa R turun menjadi 3,86%, fasa S menjadi 4,7%, dan fasa T menjadi 2,26% Kata kunci ; Harmonisa, filter Pasif Single Tuned, IEEE 159-1992