Daftar Isi:
  • Pencabutan gigi pasien dengan kelainan sistemik seperti diabetes melitus membutuhkan pertimbangan khusus, mengingat tingginya risiko komplikasi atas prosedur tersebut. Guna meminimalkan risiko komplikasi tersebut dipilih penggunaan bahan alami untuk menggantikan potensi efek samping dari penggunaan obat-obatan modern. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak bayam (Amaranthus Tricolor) terhadap jumlah makrofag pada proses penyembuhan luka paska pencabutan gigi tikus wistar jantan diabetes. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test control group design. Penelitian dilakukan pada 20 ekor tikus jantan Wistar yang dibagi 2 kelompok. Model diabetes mellitus dilakukan melalui induksi aloksan monohidrat. Kelompok I (kontrol positif) dengan pemberian povidone iodine 10% 2 ml sedangkan kelompok II (perlakuan) diberi ekstrak bayam 10% sebanyak 9 mg/kgBB. Perlakuan diberikan selama 1 dan 3 hari, pencabutan gigi pada masing-masing kelompok dilakukan pada hari ke-1 dan hari ke-3 paska pemberian perlakuan dilanjutkan dengan pengamatan jumlah makrofag. Uji Independent t-test pada kemaknaan p<0,05 digunakan untuk menganalisis perbedaan jumlah makrofag antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah makrofag hari ke-1 kelompok I dan II sebesar 4,74+ 0.62 dan 7,08 + 1,52 (p=0,016), sedangkan pada hari ke-3 rata-rata jumlah makrofag kelompok I dan II sebesar 7,72+ 0,64 dan 9,44 + 0,43 (p=0,001). Kesimpulan: Ekstrak bayam (Amaranthus Tricolor) berpengaruh terhadap jumlah makrofag pada proses penyembuhan luka paska pencabutan gigi tikus wistar jantan diabetes