Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Pola makan yang banyak mengandung lemak, disertai frekuensi makan yang tinggi meyebabkan hiperlipidemia. Salah satu pencegahan hiperlipidemia dengan pemberian ekstrak seledri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak seledri terhadap kadar 8-OHdG (8-Hydroxy-2’-Deoxy Guanosine) dan jumlah foam cell. Metode: Penelitian eksperimental dengan post-test only control group design ini dilakukan pada 35 ekor tikus Wistar yang diberi adrenalin dan diet tinggi lemak untuk induksi hiperlipidemia. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok K-N: kontrol negatif, kelompok K-S: kontrol positif diberikan simvastatin, kelompok ES-25: mendapatkan ekstrak selederi dosis 25mg/200grBB, kelompok ES-50: mendapatkan ekstrak seledri dosis 50mg/200grBB dan kelompok ES-75: mendapatkan ekstrak seledri 75mg/200grBB. Perlakuan selama 30 hari. Kadar 8-OHdG ditentukan dengan ELISA, sedangkan jumlah foam cell ditentukan dengan preparat histopatologi dengan pengecatan HE. Data dianalisis dengan Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil : Analisis statistik Mann-Whitney menunjukkan kadar 8-OHdG pada ES-25 (12,13 ± 0,21), ES-50 (7,23 ± 0,25), ES-75 (4,41 ± 0,45) lebih rendah bermakna dibanding K-N (14,30 ± 0,66) p 0,001. Jumlah foam cell pada ES-25 (7,57 ± 0,53), ES-50 (6,57 ± 0,79), ES-75 (3,43 ± 0,53) lebih rendah bermakna dibanding K-N (13,57 ± 1,27) p 0,001.. Kesimpulan: Ekstrak seledri mampu menurunkan kadar 8-OHdG dan jumlah foam cell tikus galur Wistar yang diinduksi dengan adrenalin dan diet tinggi lemak. Kata kunci: seledri, 8-OHdG, foam cell