Daftar Isi:
  • Kelahiran atau persalinan prematur dikatakan berbahaya karena merupakan salah satu penyebab meningkatnya morbiditas dan mortalitas pada balita yang dapat menyebabkan kematian. Penyebab kelahiran prematur setiap negara berbeda – beda, salah satu penyebab terjadinya prematur adalah abortus imminen. Abortus imminen merupakan abortus yang dapat mengancam kehamilan namun masih dapat dipertahankan. penelitian ini bermaksud mengetahui pengaruh riwayat abortus imminen dengan kejadian prematuritas. Penelitian observasi dengan metode pendekatan secara cross sectional yang dilakukan pada 54 catatan medis pasien penyakit kandungan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Diagnosis abortus imminen dilihat pada usia kehamilan <20 minggu yang ditandai dengan bercak pendarahan sedangkan prematuritas dilihat dari persalinan bayi yang terjadi pada usia kehamilan antara 20 minggu sampai kurang dari 37 minggu yang terhitung dari hari pertama haid terakhirr (HPHT). Uji statistik yang digunakan adalah chisquare dan koefisien koningensi serta menghitung besar resiko variabel bebas terhadap variabel tergantung prevalence ratio (PR). Hasil dari penelitian ini didapatkan ibu dengan riwayat abortus imminen sebanyak 38,9% , sedangkan untuk prematuritas adalah sebanyak 42,6%. Pada ibu dengan riwayat abortus imminen, ditemukan sebanyak 85,7% mengalami prematuritas, dan 14,3% tidak mengalami prematuritas. Pada ibu tanpa riwayat abortus imminen sebanyak 15,2% mengalami prematuritas dan 84,8% mengalami prematuritas (p = 0,000). Disimpulkan bahwa riwayat abotus imminen pada ibu hamil dapat mempengaruhi terjadinya prematuritas. Kunci: Abortus imminen, Prematuritas, Prematur