Daftar Isi:
  • Pemberian agen kemoterapi secara kombinasi menjanjikan outcome lebih baik daripada pemberian secara tunggal. Tanaman sarang semut adalah tanaman obat yang perlu diteliti efikasinya antara pemberian tunggal dan dikombinasikan dengan agen kemoterapi terhadap volume tumor pada mencit C3H yang diinokulasi adenokarsinoma mammae. Penelitian eksperimental dengan randomized post test control group design. Subjek uji 24 ekor mencit betina C3H yang diinokulasi adenokarsinoma mammae dibagi 4 kelompok. Kelompok KI tidak diberi perlakuan, kelompok KII diberi ekstrak sarang semut 8mg/hr, kelompok KIII diberi methotrexate dan cyclophosphamide, kelompok KIV diberi ekstrak sarang semut, methotrexate dan cyclophosphamide. Uji analisis dengan Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney. Volume tumor adenokarsinoma mammae diukur micrometer pada minggu I sampai III pada kelompok I: 133,79; 177,65; dan 317,02 mm3; pada kelompok II: 103,80; 141,46; dan 30,25mm3. Pada kelompok III: 85,83; 120,00; dan 37,72 mm3, sedangkan pada kelompok IV: 102,09; 87,52; dan 23,16 mm3. Hanya perbedaan volume tumor minggu III yang bermakna (uji Kruskal Wallis, p<0,05). Uji Mann Whitney diperoleh nilai p < 0,05 untuk kelompok KI dengan KII, KIII dan KIV. Kesimpulan: pemberian ekstrak sarang semut dengan methrotexate dan cyclophosphamide berpengaruh terhadap volume tumor pada mencit betina C3H yang diinokulasi adenokarsinoma mammae. Efikasi ekstrak sarang semut secara tunggal relatif serupa dengan kombinasi methrotexate dan cyclophosphamide, serta kombinasi ekstrak sarang semut dengan methrotexate dan cyclophosphamide. Kata kunci : Volume Adenokarsinoma Mammae, Ekstrak Sarang Semut