PERBEDAAN JUMLAH SEL RADANG LARING AKIBAT LAMA PAPARAN INHALASI FORMALIN - Studi Eksperimental pada Mencit Jantan Galur BALB/c di Ruang Penyimpanan Kadaver FK Unissula
Daftar Isi:
- Formalin merupakan senyawa kimia yang mudah sekali menguap dan telah digunakan masyarakat secara secara luas sebagai bahan pengawet. Dalam ilmu kedokteran, formalin digunakan sebagai bahan pengawet kadaver untuk proses belajar. Namun efek samping penggunaan formalin dalam ruang penyimpanan kadaver di Laboratorium Anatomi FK Unissula belum pernah diteliti dampaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah sel radang laring mencit jantan galur BALB/c akibat lama paparan inhalasi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan post test only control group design, sampel berupa 25 mencit galur BALB/c yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu K1 (kelompok kontrol), K2 (kelompok dengan paparan 3 minggu), K3 (kelompok dengan paparan 6 minggu), K4 (kelompok dengan paparan 9 minggu), dan K5 (kelompok dengan paparan 12 minggu). Sampel preparat laring kemudian diperiksa jumlah sel radangnya kemudian data hasil di uji dengan One Way Anova dengan nilai p=0,001 kemudian dilanjutkan dengan uni Post Hoc LSD. Rerata jumlah sel radang yang diperoleh adalah; pada K1:8 sel radang, K2:33 sel radang, K3:67 sel radang, K4:24 sel radang, dan K5:13 sel radang. Uji statistic Post Hoc LSD menunjukan hasil bermakna apabila p<0,05. Hasil uji Post Hoc LSD bermakna pada kelompok: K1 dengan K2 dengan nilai p=0,000; K1 dengan K3 dengan nilai p=0,000; dan K1 dengan K4 dengan nilai p=0,012. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan jumlah sel radang laring akibat lama paparan inhalasi formalin. Kata Kunci: Formalin, laring, sel radang