Daftar Isi:
  • Peningkatan usia harapan hidup di Indonesia tidak sebanding dengan pola hidup yang berkualitas sehingga mengakibatkan munculnya penyakit degeneratif yang berkaitan erat dengan kebiasaan yang tidak sehat seperti mengkonsumsi kalori yang berlebihan yang dapat mengakibatkan peningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian variasi jumlah asupan kalori terhadap kadar MDA serum tikus jantan galur Sprague dawley. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design ini menggunakan tikus putih jantan galur Sprague dawley dibagi 5 kelompok secara random. K-I diberi pakan 6 gram per hari, K-II diberi pakan 8 gram per hari, K-III diberi pakan 10 gram per hari, K-IV diberi pakan 12 gram per hari dan K-V diberi pakan 14 gram per hari. Hari ke-15 dilakukan pemeriksaan kadar MDA serum menggunakan metode TBARS. Data kadar MDA serum yang diperoleh diolah menggunakan program komputer SPSS dengan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji Mann-whitney. Hasil rata-rata kadar MDA serum yaitu 2,92 nmol/mL, 1,62 nmol/mL, 1,19 nmol/mL, 3,63 nmol/mL and 3,94 nmol/mL. Terdapat perbedaan kadar MDA serum antar kelompok berdasarkan pada uji Kruskal Wallis ditunjukkan nilai p= 0,000. Hasil Uji Mann-whitney diperoleh hasil p < 0,05 antara Kelompok III dengan semua Kelompok perlakuan, sedangkan pada Kelompok IV dengan Kelompok V diperoleh hasil p > 0,05. Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat pengaruh pemberian variasi jumlah asupan kalori terhadap kadar MDA serum pada tikus jantan galur Sprague dawley. Kata kunci : Reactive Oxygen Species (ROS), Malondialdehyde (MDA), asupan kalori