Daftar Isi:
  • Resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida menjadi salah satu kontributor dari meningkatnya angka kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Penelitian ini bermaksud mengetahui perbedaan status resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida cypermethrin pada daerah endemis dan non endemis di Kabupaten Grobogan. Penelitian ini berjenis eksperimental dengan post test only control group design. Subyek penelitian nyamuk Aedes aegypti yang diambil dari daerah endemis dan non endemis di Kabupaten Grobogan. Tiap-tiap nyamuk dari dua daerah tersebut dibedakan menjadi dua kelompok, kontrol (tanpa paparan cypermethrin) dan perlakuan (dipapar cypermethrin 0,05%. Resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida cypermethrin diuji dengan metode susceptibility test. Perbedaan persentase kematian nyamuk Aedes aegypti di daerah endemis dan non endemis antara kelompok kontrol dan perlakuan dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Persentase kematian nyamuk Aedes aegypti pada kelompok kontrol baik untuk daerah endemis maupun endemis adalah 0%, sedangkan pada kelompok perlakuan untuk di daerah endemis sebesar 86,0±8,3% dan untuk daerah non endemis sebesar 93,0±8,02%. Terdapat perbedaan persentase kematian nyamuk Aedes aegypti antara kelompok kontrol dan perlakuan baik di daerah endemis maupun non endemis (p=0,015). Kematian nyamuk Aedes aegypti di kelompok perlakuan antara daerah endemis dan non endemis tidak berbeda bermakna (p=0,240). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan status resistensi pada daerah endemis dan non endemis di Kabupaten Grobogan. Kata Kunci : Cypermethrin 0,05%, Resistensi Nyamuk Aedes aegypti