PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria) TERHADAP KETEBALAN PADA TUMOR KULIT - Studi Eksperimental Pada Mencit BALB/c yang Diinduksi 7,12 Dimethylbenz (a) Anthracene (DMBA) dan 12-0 tetradecanoylphorbol- 13-acetate (TPA)
Daftar Isi:
- Temu putih (Curcuma zedoaria) dikenal memiliki sifat antikanker dan antioksidan karena mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, polisakarida dan lainnya. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh ekstrak temu putih terhadap volume tumor kulit pada mencit strain BALB/c yang diinduksi DMBA dan TPA. Penelitian eksperimental dengan randomized post test only control group design. Subjek uji 24 ekor mencit strain BALB/c yang dibagi empat kelompok. Kelompok mencit bertumor I tanpa perlakuan, kelompok II, III dan IV mencit bertumor yang diberi ekstrak temu putih dosis 2, 4, dan 8 mg/hr selama 4 minggu. Ketebalan tumor kulit diukur dari panjang stratum korneum sampai stratum basale dengan pembesaran 400x pada 5 lapangan pandang, selanjutnya dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Ketebalan tumor kulit pada kelompok I adalah 62,40±44,56, pada kelompok II: 44,56±3,44, kelompok III: 24,65±3,27 dan kelompok IV: 22,94±3,68. Uji One Way Anova diperoleh p = 0,000 menunjukkan paling tidak terdapat dua kelompok yang memiliki volume tumor kulit yang berbeda bermakna. Uji post hoc LSD diperoleh nilai p < 0,05 untuk semua perbandingan antar dua kelompok, kecuali antara kelompok III dengan IV (p>0,05). Kesimpulan: pemberian ekstrak temu putih berpengaruh terhadap ketebalan tumor kulit pada mencit strain BALB/c yang diinduksi DMBA dan TPA. Ekstrak temu putih dosis 4 mg/hr paling efektif dalam menurunkan ketebalan tumor kulit pada mencit strain BALB/c. Kata kunci: Tebal Tumor Kulit, Ekstrak Temu Putih