Daftar Isi:
  • Tumor kulit ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit tak terkendali, yang dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh lain. Pengobatan konvensional tumor kulit berisiko merusak fungsi beberapa organ vital. Alternatif penggunaan bahan alam untuk pengobatan tumor kulit diperlukan diantaranya dengan memanfaatkan sifat antitumor dari temu putih (Curcuma zedoaria). Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh ekstrak temu putih terhadap volume tumor kulit pada mencit strain BALB/c. Penelitian eksperimental dengan randomized post test only control group design. Subjek uji 24 ekor mencit strain BALB/c yang dibuat model bertumor dengan cara diinduksi DMBA dan TPA. Kelompok I tidak diberi perlakuan, kelompok II, III dan IV diberi ekstrak temu putih 2, 4, dan 8 mg/hr selama 4 minggu. Volume tumor kulit diukur dengan mikrometer 0-25 x 0,001 mm dan selanjutnya dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Volume tumor kulit pada kelompok I adalah 0,18±0,12cm3, pada kelompok II: 0,07±0,05cm3, kelompok III: 0,02±0,01cm3 dan kelompok IV: 0,12±0,01cm3. Uji Kruskal Wallis diperoleh p = 0,001 menunjukkan paling tidak ada dua kelompok dengan perbedaan volume tumor kulit yang bermakna. Uji Mann Whitney diperoleh nilai p < 0,05 untuk semua perbandingan antar dua kelompok, kecuali antara kelompok I dengan II, dan antara kelompok III dengan IV (p>0,05). Kesimpulan: pemberian ekstrak temu putih berpengaruh terhadap volume tumor kulit pada mencit strain BALB/c. Ekstrak temu putih dosis 4 mg/hr berpengaruh paling efektif terhadap volume tumor kulit pada mencit strain BALB/c. Kata kunci: Volume Tumor Kulit, Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria)