PENGARUH PEMBERIAN OMEGA 3 SEBAGAI PROTEKTOR TERHADAP KERUSAKAN JARINGAN OTAK (Studi Eksperimental pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar yang diinduksi Monosodium Glutamat)
Daftar Isi:
- Diet omega 3 yang mengandung EPA dan DHA dapat mencegah terjadinya kerusakan jaringan otak. Konsumsi MSG berlebihan dapat menjadi penyebab kerusakan tersebut. Saat ini masih sedikit yang meneliti manfaat omega 3 untuk memproteksi jaringan otak yang diakibatkan konsumsi MSG berlebihan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian omega 3 sebagai protektor terhadap kerusakan jaringan otak yang diinduksi MSG. Penelitian eksperimental dengan rancangan randomized post test only control group design menggunakan 30 ekor tikus galur wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok secara acak yaitu K(-), K(+), KP-I, KP-II, dan KP-III. Semua kelompok mendapat makan dan minum standart, diadaptasi 7 hari, dan diberi perlakuan selama 21 hari. K(-) hanya mendapat pakan standart dan aquadest, K(+), KP-I, KP-II, dan KP-III diberi MSG 6gr/kgBB, KP-I ditambah omega 3 9mg/ekor, KP-II ditambah omega 3 18mg/ekor, KP-III ditambah omega 3 36mg/ekor. Pemberian MSG dan omega 3 secara peroral. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung gambaran histopatologi jaringan otak. Data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil rerata kerusakan jaringan otak K(-)0,00±0,00;K(+)1,44±0,09;KP-I 0,60±0,00;KP-II 0,36±0,09;KP-III 0,36±0,09 menunjukkan perbedaan yang bermakna. Uji Kruskal Wallis antara kelima kelompok sebesar 0,000 (<0,05). Uji Mann Whitney menunjukkan bahwa tingkat kerusakan jaringan otak antara K(-) dengan K(+), KP-I, KP-II, dan KP-III bermakna (p<0,05), tingkat kerusakan otak di K(+), KP-I, KP-II, dan KP-III secara bermakna lebih tinggi daripada di K(-) (p<0,05). Pemberian omega 3 peroral berpengaruh dalam mencegah kerusakan jaringan otak pada tikus galur wistar yang diinduksi MSG. Kata kunci : Omega 3, kerusakan jaringan otak, MSG