PERBEDAAN MONOTERAPI DENGAN TERAPI KOMBINASI TERHADAP SKOR PANSS-EC PASIEN SKIZOFRENIA FASE AKUT Studi Observasional Analitik di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri (UPIP) RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Periode April - Mei 2016
Daftar Isi:
- Skizofrenia merupakan penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik serta pemikiran abstrak dan memburuk apabila mencapai fase akut. Fase akut akan efektif bila ditangani dengan terapi kombinasi antipsikotik seperti risperidon dan klorpromazin, karena banyak pasien skizofrenia telah mengalami resistensi terhadap monoterapi seperti tunggal risperidon. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ¬¬¬¬perbedaan monoterapi dengan terapi kombinasi terhadap skor PANSS-EC pasien skizofrenia fase akut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan kohort. Penelitian dilakukan dengan mengobservasi data rekam medis pada subjek yang datang ke UPIP meliputi identitas, data klinis, obat, serta skor PANSS-EC pada dua kelompok subjek dengan masing-masing terapi yaitu monoterapi dengan terapi kombinasi. Data berupa besar penurunan skor PANSS-EC yang dianalisis uji beda menggunakan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan varians data homogen. Hasil rerata penurunan skor PANSS-EC dari monoterapi dan kombinasi sebesar 11,875 dan 13,438. Hasil analisis uji T menunjukkan p>0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat ¬¬¬¬perbedaan rerata penurunan skor PANSS-EC pada monoterapi dengan terapi kombinasi pasien skizofrenia fase akut di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri (UPIP) RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah periode April - Mei 2016, namun tidak ada perbedaan bermakna dari kedua cara terapi ini. Kata kunci: Skizofrenia, Antipsikotik, Risperidon, Klorpromazin, PANSS-EC