HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KOTA SEMARANG
Daftar Isi:
- Leptospirosis merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang merupakan famili Spirochaetaceae yang berbentuk spiral dan ramping. Bakteri ini dapat ditularkan dari urin tikus ke manusia melalui kulit yang terluka dan konjungtiva. Perilaku masyarakat dapat terkait dengan populasi tikus yang berkontribusi pada tingginya kejadian Leptospirosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku kesehatan masyarakat dengan kejadian Leptospirosis. Penelitian analitik observasional dengan rancangan case control. Populasi kasus Leptospirosis di Kota Semarang tahun 2016 sebanyak 42 kasus, teknik sampling dengan Proporsional Random Sampling. Sampel sebanyak 48 responden yang terdiri dari 24 kasus dan 24 kontrol. Kasus merupakan penderita yang di diagnosis Leptospirosis oleh dokter Puskesmas di Kota Semarang, sedangkan kontrol merupakan tetangga kasus yang memiliki karakteristik yang sama dengan kasus. Analisis yang digunakan pada penelitian adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kasus terdapat 41,7% berperilaku kesehatan buruk, dan kelompok kontrol 12,5%. Hasil ujichi square diperoleh nilai p=0,023 (p<0,05).Hasil uji odds ratio diperoleh nilai OR 5,000 dengan nilai 95% CI 1,165-21,459. Kesimpulannya bahwa terdapat hubungan perilaku kesehatan masyarakat dengan kejadian Leptospirosis dan masyarakat yang memiliki perilaku kesehatan buruk berisiko 5 kali lebih besar dibandingkan masyarakat yang berperilaku kesehatan baik. Kata kunci: Kejadian Leptospirosis, Perilaku masyarakat, Leptospira