Daftar Isi:
  • Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan mikroba patogen. Penyakit infeksi saluran pernafasan dan saluran pencernaan banyak disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Kulit buah rambutan mengandung tanin dan saponin yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi etil asetat kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Fraksi etil asetat kulit buah rambutan dibuat dengan metode maserasi pelarut etanol 70%, ekstrak yang didapat difraksinasi cair-cair dengan pelarut kloroform dan etil asetat, konsentrasi fraksi yang digunakan adalah 10%, 30%, 40%, 60%, 80%, dan 90%. Kontrol positif ciprofloxacin untuk bakteri Staphylococcus aureus, kontrol positif vancomycin untuk bakteri Salmonella typhi dan kontrol negatif digunakan aquades steril. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Zona hambat yang terbentuk diukur diameternya dan dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan rerata zona hambat fraksi terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10%, 30%, 40%, 60%, 80%, 90%, K(+), dan K(-) secara berturut-turut sebesar 14,13 mm; 31,67 mm; 15,03 mm; 24,43 mm; 23,50 mm; 22,07 mm; 26,07 mm; dan 0,00 mm. Rerata zona hambat fraksi terhadap Salmonella typhi pada konsentrasi 10%, 30%, 40%, 60%, 80%, 90%, K(+), dan K(-) berturut-turut sebesar 7,93 mm; 8,67 mm; 9,60 mm; 9,50 mm; 14,70 mm; 18,93 mm; 35,63 mm; dan 0,00 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah fraksi etil asetat kulit buah rambutan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif Staphylococcus aureus dan bakteri Gram negatif Salmonella typhi. Kadar tanin total dalam kulit buah rambutan sebesar 6,7611%. Kata kunci : Penyakit Infeksi, Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, Kulit Buah Rambutan, Fraksi Etil Asetat