Daftar Isi:
  • Hiperlipidemia merupakan keadaan meningkatnya kadar lipid darah. Peningkatan kadar lipid darah dapat meningkatkan resiko terjadinya PJK. Salah satu terapi kombinasi yang dapat digunakan untuk menurunkan hiperlipidemia yaitu fenofibrat dengan kulit pisang kepok. Penggunaan terapi kombinasi dapat menimbulkan interaksi farmakodinamik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap efek farmakologi fenofibrat dilihat dari kadar kolesterol total dan Trigliserid dalam darah tikus wistar. Tikus jantan galur wistar dengan BB 150-200 gram dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I yaitu kelompok normal, kelompok II adalah kontrol negatif, kelompok III diinduksi telur puyuh dan fenofibrat, kelompok IV diinduksi telur puyuh dan kombinasi ekstrak kulit pisang kepok dengan fenofibrat, kelompok V diinduksi telur puyuh dan ekstrak kulit pisang kepok. Penelitian dilakukan selama 25 hari. Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian post test only control group design. Kadar kolesterol total dan trigliserid dihitung menggunakan metode CHOD-PAP. Data dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test. Hasil penelitian pada kelompok kombinasi didapatkan kadar kolesterol total 45,058 mg/dL, kelompok ekstrak kulit pisang kepok 63,12 mg/dL, dan kelompok fenofibrat 64,808 mg/dL. Hasil kadar trigliserid didapatkan pada kelompok kombinasi 21,54 mg/dL, ekstrak kulit pisang kepok 33,38 mg/dL, dan fenofibrat 33,72 mg/dL. Kadar kolesterol total dan trigliserid ketiga perlakuan ini memiliki nilai yang signifikan (P<0,05) antara kelompok kombinasi dengan kelompok tunggal. Kesimpulan yang diambil adalah ekstrak kulit pisang kepok dengan dosis 252 mg/200g BB dapat meningkatkan efek farmakologi fenofibrat dilihat dari kadar kolesterol total dan trigliserid dalam darah. Kata kunci : ekstrak kulit pisang kepok, fenofibrat, kolesterol total, trigliserid