Daftar Isi:
  • Suhu dan lama waktu penyimpanan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi stabilitas krim khususnya krim anti aging fraksi etil asetat kulit buah pisang (Musa x paradisiaca. L), serta dapat menyebabkan sifat fisik dari sediaan krim dan antioksidan yang terkandung dalam krim rusak bahkan hilang. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui stabilitas sifat fisik dan antioksidan formula optimum sediaan krim antiaging fraksi etil asetat kulit buah pisang pada suhu ruang, suhu dingin, dan suhu panas dalam jangka waktu 1 bulan. Sebanyak 100 gram krim antiaging fraksi etil asetat kulit buah pisang disimpan pada suhu ruang(25±3 ̊C), suhu dingin(8±2 ̊C) dan suhu panas(38±3 ̊C) dengan lama waktu penyimpanan selama satu bulan dilihat perubahan sifat fisik (organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, dan daya lekat) dan antioksidan (metode uji DPPH) dari hari ke 0,7, 14, 21, dan 28, masing-masing parameter uji sifat fisik dan antioksidan diperoleh hasil untuk dianalisis menggunakan One Way Anova, Post Hoc , Kruskal-Wallis, dan Mann-Whitney . Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas sifat fisik dan antioksidan formula optimum sediaan krim antiaging fraksi etil asetat kulit buah pisang terdapat perbedaan bermakna pada parameter daya sebar dan daya lekat yang disimpan pada suhu ruang, suhu dingin dan suhu panas di hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28. Aktivitas antioksidan mengalami penurunan dengan bertambahnya lama waktu penyimpanan. Kesimpulan yang diambil bahwa formula optimum sediaan krim antiaging fraksi etil asetat kulit buah pisang tidak stabil pada penyimpanan suhu ruang, suhu dingin dan suhu panas dalam jangka waktu satu bulan penyimpanan. Kata kunci : stabilitas, krim antiaging, fraksi etil asetat, kulit pisang