Daftar Isi:
  • Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg. Di Indonesia,diperkirakan banyakanya penderita hipertensi terdapat 15 juta orang. Hipertensi merupakan faktor resiko dari penyakit kardiovaskular yang dapat mengakibatkan kematian sehingga diperlukan evaluasi terhadap efektivitas obat dengan mengkaji ketepatan pemilihan dosis. Tujuan dari Pharmacovigilance adalah untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien terkait pengobatan yang didapatnya, dari kemungkinan kejadian Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki (ROTD) Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilanjutkan secara prospektif dan diolah secara kuantitatif. Data kejadian Reaksi Obat Tidak Dikehendaki (ROTD) dinilai berdasarkan pustaka dari Drug Information Handbook (DIH) 2014 dan Meyler’s Side Effect of Drugs. Kemudian probabilitas kejadian ROTD dinilai dengan naranjo scale sebagai konfirmasi kausalitas ROTD. Hasil dari penelitian ditemukan kejadian ROTD kategori probable (besar kemungkinan) sebanyak 19,3%, kategori possible (mungkin) sebanyak 42%, dan kategori doubtful (meragukan) sebanyak 30,1%. Terdapat hubungan bermakna antara usia dengan kejadian ROTD dengan hubungan kekuatan cukup dengan nilai signifikansi 0,001 dengan nilai c = 0,355 yang berada pada rentang kekuatan hubungan cukup dengan nilai c antara 0,25-0,5. Terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian ROTD dengan hubungan kekuatan cukup dengan nilai signifikansi 0,0027 dan nilai c = 0,283 yang berada pada rentang kekuatan hubungan cukup dengan nilai c antara 0,25-0,5. Terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan kejadian ROTD dengan hubungan kekuatan cukup yang berada pada rentang kekuatan hubungan cukup antara 0,25-0,5. Kata Kunci : Hipertensi,ROTD, Algoritma Naranjo, Antihipertensi