HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN RESIKO JATUH PADA LANSIA DI RUMAH PELAYANAN SOSIAL LANSIA PUCANG GADING SEMARANG
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Usia lanjut (lansia) merupakan usia emas, dikarenakan tidak semua orang mampu mencapainya. Pada usia ini, terjadi perubahan baik pada fisik maupun psikis yang menyebabkan perlu adanya perhatian dan perawatan khusus. Selain itu, pada usia ini sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit. Salah satu resiko yang sering dialami oleh lansia adalah resiko jatuh. Jatuh merupakan kondisi lansia yang dapat menimbulkan cidera baik ringan maupun serius, bahkan hingga kematian. Perubahan fisiologis yang dialami oleh lansia akan berpengaruh terhadap kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-harinya secara mandiri dan sering kali dibantu oleh orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Cross-sectional dengan cara wawancar sesaat kepada responden. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 49 lansia yang berada di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang dengan menggunakan kuesioner Morse Fall Scale dan Indeks Barthel. Data yang diperoleh secara statistic menggunakan Uji Somers’d Hasil : Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah data lansia dengan tingkat kemandirian tinggi yaitu 65,3% dan lansia yang tidak ada resiko jatuh yaitu sebesar 61,2%. Dengan hasil Uji Somers’d p value 0,000 dan r yaitu -0,886. Simpulan : Ada hubungan signifikan antara tingkat kemandirian aktivitas sehari-hari dengan resiko jatuh pada lansia dengan arah hubungan yang negatif. Kata kunci : Tingkat Kemandirian ADL, Resiko Jatuh, Lansia