Daftar Isi:
  • PT. PLN (Persero) menggunakan sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) sebagai pengawasan kontrol dan pengambilan data dari jarak jauh (remote) pada Gardu Induk dan Key Point (Titik Manuver). Dalam hal ini, realisasi angka SAIDI (Sistem Average Interruption Duration Index) atau lama padam menjadi aspek penting kehandalan dari suatu operasi sistem distribusi, terutama pada otomasi peralatan switching jaringan menengah seperti LBS (Load Break Switch). Keberadaan LBS 20 kV sebagai otomasi peralatan switching di Area Pekalongan belum dimanfaatkan secara optimal. Seluruh LBS dioperasikan remote Scada oleh PT. PLN (Persero) APD Jateng & DIY melalui media GPRS dengan mode sectionalizer yang belum diaktifkan. Apabila terjadi gangguan pada jaringan, petugas lapangan harus melakukan lokalisir pada zona proteksi yang lebih luas, dan waktu padam yang lama karena operator/dispatcher tidak bisa melakukan penormalan sebelum section yang terganggu diketahui. Melalui penarikan status open / close by sectionalizer yang terintegrasi pada sistem SCADA 20 kV PT. PLN (Persero) APD Jateng & DIY mampu menekan angka SAIDI di Area Pekalongan pada rentang waktu Agustus 2016 - Februari 2017 sebesar 84,04 %. Kata Kunci : Sectionalizer, GPRS, Area Pekalongan