Daftar Isi:
  • Pemilihan tempat untuk bermukim beragam seperti di pusat kota, pegunungan, pinggiran kota ataupun di kawasan industri. Seperti halnya di Kecamatan Genuk tumbuh berkembang menjadi kawasan permukiman yang padat namun mengalami kesalahan dalam pengelolaan kawasannya. Seiring berkembangnya industri yang berada di Kecamatan Genuk, kondisi lingkungannya tidak layak untuk dijadikan kawasan permukiman karena kurang mempertimbangkan faktor daya dukung lahannya. Mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan rawan banjir dan amblesan, namun masyarakat setempat masih dapat bertahan dalam bermukim di kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat preferensi masyarakat terhadap kebertahanannya dalam bermukim di sekitar kawasan industri dalam radius 1 Km dengan berbagai dampak yang berada di lingkungan tersebut. Metode pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif (quantitative approach) dengan menggunakan pendekatan secara rasionalistik, sedangkan metode pengumpulan datanya menggunakan kuisioner, wawancara dan observasi lapangan. Adapun analisis yang digunakan yaitu analisis karakteristik masyarakat untuk mengetahui karakteristik masyarakat di kawasan industri, analisis potensi dan masalah untuk mengetahui karakteristik kawasan industri di wilayah studi serta menggunakan skala likert untuk mengatahui preferensi masyarakat dalam bertahan di kawasan studi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat preferensi masyarakat dalam bertahan bermukim di sekitar kawasan industri yang berada di area 1 Km dipengaruhi oleh 5 aspek. Aspek sosial, ekonomi, lingkungan, politik, serta fisik (aksesibilitas). Dari kelima aspek tersebut, tingkat preferensi yang lebih dominan untuk dijadikan alasan masyarakat bertahan adalah terkait aspek aksesibilitas yaitu sebesar 58 %. Kata Kunci : Preferensi, Kebertahanan, Industri