Pengaruh kondisi fisik dan dukungan sosial keluarga terhadap rasa percaya diri remaja
Daftar Isi:
- Rasa percaya diri pada dasarnya adalah kemampuan dasar untuk dapat menentukan arah dan tujuan hidupnya. Kepercayaan diri merupakan sesuatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan bahkan untuk memperoleh hal seperti yang diharapkan, dan juga mampu menangani segala sesuatu dengan tenang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi fisik dan dukungan sosial keluarga terhadap rasa percaya diri remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMAK St. Bonaventura 1 Madiun Tahun Ajaran 2016/2017 dengan jumlah 186 orang yang tersebar ke dalam 8 kelas. Teknik sampling yang digunakan penulis cluster random sampling jumlah sampel sebanyak 93 siswa. Data diperoleh dengan menggunakan metode angket berbentuk skala yaitu skala rasa percaya diri remaja, skala kondisi fisik, dan skala dukungan sosial keluarga. Dalam penelitian ini penulis mengajukan 3 hipotesis yaitu: 1) Hipotesis minor pertama yang berbunyi: kondisi fisik berpengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri remaja, 2) Hipotesis minor kedua yang berbunyi: dukungan sosial keluarga berpengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri remaja, 3) Hipotesis mayor berbunyi: kondisi fisik dan dukungan sosial keluarga berpengaruh signifikan rasa percaya diri remaja. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linier berganda. Model persamaan garis regresi Y = 66.550 + 0.480 + 0.217 hasil analisis selanjutnya menunjukkan bahwa: 1) kondisi fisik berpengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri remaja, terbukti t hit=5.261 > t tabel=1.98, 2) dukungan sosial keluarga berpengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri remaja, terbukti t hit=2.184 > t tabel=1.98, 3) kondisi fisik dan dukungan sosial keluarga berpengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri remaja, terbukti F hit= 33.501 > F tabel=2.315. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) hipotesis minor pertama diterima. 2) hipotesis minor kedua diterima. 3) hipotesis mayor diterima.