OPTIMALISASI PENGOPERASIAN INERT GAS SYSTEM PADA PROSES BONGKAR DI KAPAL MT. SAMBU

Main Author: VERA, BELA AMALIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Pdf
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.pip-semarang.ac.id/2861/1/531611105925N_SKRIPSI_FULLTEXT.pdf
http://repository.pip-semarang.ac.id/2861/2/531611105925N_SKRIPSI_OPEN_ACCESS.pdf
http://repository.pip-semarang.ac.id/2861/
https://library.pip-semarang.ac.id
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSI Amalia, Bela Vera, 531611105925 N, 2020, “Optimalisasi Pengoperasian inert gas system pada proses bongkar di kapal MT. Sambu”, Program Doploma IV, Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Capt. Dwi Antoro, MM, M.Mar, Pembimbing II: Purwantono, S.Psi, M.Pd . Kapal-kapal tanker yaitu kapal yang didesain khusus untuk memuat muatan dalam bentuk cairan dan bahaya kebakaran serta ledakan di tangki muat mempunyai resiko yang cukup tinggi. Untuk menghindari terjadinya ledakan tersebut, khususnya pada kapal-kapal pengangkut muatan minyak, maka IMCO (International Maritime Consultive Organization) pada Februari 1978 mengenai TSPP (Tanker Safety and Pollution Prevention) mengadakan petunjuk tentang pelaksanaan penggunaan inert gas system pada proses bongkar muat dan keselamatan di atas kapal. MT. Sambu dengan jenis kapal tanker yang bermuatan oil product, dengan DWT lebih dari 20.000 maka dipenuhi dengan adanya inert gas system. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengoperasian inert gas system dan hambatan yang dihadapi serta upaya untuk mengoptimalkan pengoperasian inert gas system pada proses bongkar di MT. Sambu. Metode penelitian skripsi ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data diambil dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan riset lapangan yang meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga didapatkan teknik keabsahan data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hambatan yang dihadapi dalam proses bongkar adalah kurangnya maintenance inert gas system, crew tidak familiar dengan inert gas system yang ada di deck, adanya kandungan atau kadar oksigen di dalam tangki yang cukup tinggi, pelaksanaan tidak sesuai dengan SOP, sehingga dilakukan upaya maintenance secara berkala, perusahaan melakukan kualifikasi recruitment crew dengan menambah pengetahuan dan memberikan familiarisasi kepada crew baru, mencari tau SOP yang benar dan menempelnya di setiap alat-alat, melakukan crew meeting dengan menekankan masalah pentingnya inert gas system dan pemahamannya. Penyebab terjadinya ledakan dan kebakaran dalam proses bongkar adalah kurang stabilnya supply gas lembam ke dalam tangki, sehingga kadar oksigen lebih dari 8%.