Penyebab Turunnya Kerja Hydraulic Crane Yang Mempengaruhi Proses Bongkar Muat Di KM. Gunung Dempo

Main Author: ANSHAR, THAHARAH
Format: Thesis NonPeerReviewed Pdf
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.pip-semarang.ac.id/2566/1/51145402T_PROSIDING_FULLTEXT.pdf
http://repository.pip-semarang.ac.id/2566/
http://www.library.pip-semarang.ac.id
Daftar Isi:
  • Intisari- Hydraulic Crane adalah sebuah permsinan bantu yang ada di atas kapal yang berfungsi sebagai perangkat pengangkat barang. Crane bekerja dengan mengangkat material yang akan dipindahkan secara horizontal maupun vertical. Kinerja sebuah hydraulic crane ditunjang oleh beberapa sistem yang bekerja di dalamnya, sehingga jika terdapat gangguan di salah satu sistem maka akan mengganggu sistem lainnya dan mengakibatkan kinerja hydraulik crane kurang optimal. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah deskriptif kualitaf dengan menggunakan pendekatan fishbone dan SHEL untuk mempermudah dalam teknik analisis data. Metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi untuk memperkuat dalam analisis data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab menurunnya kerja hydraulic crane, dampak yang ditimbulkan dari menurunnya kerja hydraulic crane dan upaya yang dilakukan untuk mencegah faktor penyebab turunnya kerja hydraulic crane di KM.Gunung Dempo. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab turunnya kerja hydraulic crane di KM.Gunung Dempo. adalah, 1) Rendahnya viskositas pada hydraulic oil 2) Terjadinya kerusakan pada pompa roda gigi 3) Terjadinya Penyumbatan pada filter hidrolik 4) Ketidaksesuaian PMS. Untuk mencegah faktor-faktor penyebab menurunnya kerja hydraulic crane, upaya yang harus dilakukan adalah dengan, 1) Melakukan perbaikan dan penanggulangan secepat mungkin melakukan penggantian pada hydraulic oil yang jam kerjanya melebihi batas 2) Melakukan perbaikan pada pompa roda gigi, perbaikan pada komponen dan mengganti bagian-bagian yang telah mengalami kerusakan 3) Pengecekan terhadap filter hidrolik, melakukan pembersihan pada filter hidrolik secara teratur dan sesuai jam kerja filter 4) Melakukan PMS (Plan Maintenance System) sesuai ketentuan