IbM Kelompok Tani Kopi Rakyat Desa Sido Mulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember

Main Authors: Erawati, Dyah Nuning, Wardati, Irma, Fisdiana, Usken, Humaida, Siti
Format: Article info application/pdf
Bahasa: ind
Terbitan: Politeknik Negeri Jember , 2017
Online Access: https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j-dinamika/article/view/453
https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j-dinamika/article/view/453/391
Daftar Isi:
  • Produksi utama petani di Desa Sido Mulyo Kecamatan Silo Jember adalah budidaya kopi. Mitra kegiatan IbM ini adalah petani kopi rakyat jenis robusta yang tergabung dalam dua kelompok tani, yaitu kelompok tani Sangkuriang dan kelompok tani Sido Mulyo dengan perwakilan anggota kelompok masing-masing sebanyak 3 orang. Penghasilan utama adalah hanya dari kegiatan budidaya kopi saja dan belum  memanfaatkan kotoran ternak dan limbah pertanian seperti kulit buah kopi dan seresah dari pangkasan pohon penaung untuk pupuk kompos. Potensi sumberdaya lokal seperti pengendali hayati yang terdapat secara alami juga belum dikembangkan secara maksimal padahal keberadaannya di lokasi IbM cukup melimpah yang akan mengurangi biaya produksi tanaman sehingga pendapatan petani kopi dapat ditingkatkan sekaligus  membuka peluang menjadi calon wirausaha baru. Kegiatan IbM dilaksanakan di Desa Sido Mulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember pada bulan Juni – Desember 2013. Metode yang diterapkan meliputi penyuluhan, pelatihan, demplot, aplikasi di lapang, pemetaan distribusi pemasaran, pendampingan dan evaluasi. Luaran yang dihasilkan adalah produk Kompos Plus Pengendali Hayati kemasan 5 kg. Hasil kegiatan penerapan IbM menunjukkan bahwa : (1) Pengembangan pupuk kompos plus pengendali hayati sesuai diterapkan sekaligus membuka peluang wirausaha baru bagi mitra IbM petani kopi rakyat pada kelompok tani Sangkuriang dan Sido Mulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember,  (2) Pembekalan pengetahuan, ketrampilan serta demo plot aplikasi di lapang  pengembangan  kompos  plus pengendali hayati mendapat tanggapan yang baik  dari mitra IbM dan (3) Tujuan dari kegiatan Penerapan IbM sudah tercapai dan sesuai dengan kerangka pemecahan masalah yang telah dirumuskan meskipun masih terdapat kendala yang dapat diantisipasi melalui forum komunikasi dan latihan yang berkesinambungan dengan didukung oleh pembinaan dari pihak yang terkait.