LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Main Authors: Triwahyuni, Nurul, Ulfa, Maryam, Trianto, Febri
Format: Monograph NonPeerReviewed Book Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.teknokrat.ac.id/2885/1/BAB%20I.pdf
http://repository.teknokrat.ac.id/2885/2/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.teknokrat.ac.id/2885/3/RINGKASAN%20PELAKSANAAN.pdf
http://repository.teknokrat.ac.id/2885/4/gabungan%201-4.pdf
http://repository.teknokrat.ac.id/2885/
Daftar Isi:
  • Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) merupakan sarana bagi para mahasiswa untuk mengasah keterampilan dan keahlian yang dimiliki serta ilmu yang diperoleh dalam dunia perkuliahan yang kemudian diimplementasikan ke dunia kerja yang sesungguhnya. Laporan PKL ditulis berdasarkan pengalaman atau hasil penelitian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan PKL yang dilakukan di Badan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung selama 2 bulan terhitung sejak 16 April 2018 hingga 09 Juni 2018.Pada laporan PKL ini, disajikan beberapa penempatan bidang kerja, pelaksanaan kerja, dan temuan masalah atau kendala serta solusi atau cara mengatasi kendala yang dihadapi oleh perusahaan. Pada pelaksanaan PKL penempatan bidang kerja dilakukan pada bagian yang berbeda sesuai dengan kebijakan pembimbing PKL di perusahaan. Penempatan tersebut antara lain pada bagianSub Bidang Pembinaan dan pengendalian penerimaan pajak, Sub Bidang Pajak I dan Sub Bidang Penerimaan Retribusi dan Pendapatan lain-lain. Adapun kendala yang dihadapi penulis dalam pelaksaan PKL pada bidang Sub Bidang Pembinaan dan pengendalian penerimaan pajak memiliki kendala yaitu kesulitan melakukan pendataan pajak jika terdapat data yang tidak tersusun rapih, pada Sub Bidang Pajak I memiliki kendala yaitu pada pengarsipan rekap berkas yang kurang terstruktur, sehingga pencarian berkas sulit untuk ditemukan pada saat dibutuhkan, dan pada Sub Bidang Penerimaan Retribusi dan Pendapatan lain-lain memiliki kendala yaitu Keterlambatan data manual yang akan diserahkan ke BAPENDA sehingga sulit untuk mengetahui realisasi dan keaslian data. Berdasarkan kendala yang dihadapi penulis dalam bagian masing-masing, maka penulis menyarankan solusi terhadap masalah tersebut yaitu pada bagianSub Bidang Pembinaan dan pengendalian penerimaan pajakyaitu memberi peringatan terhadap samsat yang melakukan penyusunan berkas pajak yang tidak tersusun dengan rapih atau terdapat data yang hilang.Pada bagian Sub Bidang Pajak I yaitu dengan cara melakukan pengarsipan menggunakan transformasi digital / elektronik. Dan pada bagian Sub Bidang Penerimaan Retribusi dan Pendapatan lain-lain pada saat pembayaran dibank lampung,masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) mengirimkan data atau konfirmasi data ke BAPENDA melalui email atau kontak person agar data itu realtime supaya tidak adanya keterlambatan data