Hubungan antara Tingkat Reproduksi Sapi Perah terhadap Tingkat Kerugian Peternak (The Relationship between Dairy Cattle’s Reproductive Performance and Farmers’s Economic Losses)
Main Authors: | Setiawan, Rangga, Solihati, Nurcholidah, Widyastuti, Rini |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
, 2016
|
Online Access: |
http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalilmuternak/article/view/9818 http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalilmuternak/article/view/9818/4440 |
Daftar Isi:
- Performa reproduksi merupakan faktor utama dalam mendukung keberhasilan usahaternak sapi perah. Performa reproduksi yang rendah dapat menyebabkan berbagai kerugianseperti produksi susu rendah, produksi pedet yang terlambat, pelayanan IB yang tinggi, yang terakumulasi pada kerugian secara ekonomi. Salah satu performa reproduksi yang menjadi perhatian khusus adalah masa kosong yang merupakan waktu antara periode melahirakan sampai sapi tersebut bunting kembali. Semakin lama waktu tersebut menggambarkan rendahnya reproduktivitas sapi perah tersebut yang lebih lanjut akan menurunkan pendapatan peternak karena akan bertambahnya biaya produksi seperti biaya pakan, tenaga kerja, biaya inseminasi, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan kemudian mengevaluasi performa reproduksi (masa kosong, service per conception, dan calving interval) terkait pendapatan yang diperoleh peternak. Sebanyak 19 ekor sapi perah laktasi kedua yang terdapat di kelompok ternak desa Cipageran, Cimahi dijadikan objek penelitian melalui metode survey ke pemilik ternak. Hasil yang diperoleh bahwa masa kosong, calving interval dan service per conception sapi perah di lokasi penelitian berturut-turut sebesar 110 hari, 386 hari dan 2,5. Adapun kerugian peternak untuk setiap penambahan satu hari masa kosong sebesar Rp.10.775,45 per ekor. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa status reproduksi sapi perah di kelompok sapi perah Cipageran termasuk cukup baik, namun kerugian akan didapat perternak seiring bertambahnya masa kosong.Kata kunci: masa kosong, service per conception, calving interval, pendapatan peternak