Dosage of Empty Palm Oil Bunches Compost with Cellulolytic Bacteria on Corn (Zea Mays L.) Growth in Ultisol Soil: Dosis Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Ber-Bakteri Selulolitik terhadap Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.) di Tanah Ultisol
Main Authors: | Gusmawartati, Ardinsyah, Randi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtanah/article/view/42896 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtanah/article/view/42896/24686 |
Daftar Isi:
- This research aims to utilize Ultisol soil in increasing the growth and production of corn by improving the constraints on Ultisol soil, one of which is low pH and low organic matter. Application of compost for oil palm empty fruit bunches with cellulolytic bacteria is an alternative to improve the problem of Ultisol soil. This research was carried out in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Riau University from November 2020 to March 2021. This research was conducted experimentally used a non-factorial experiment with 4 replications. Application of oil palm empty fruit bunches compost with cellulolytic bacteria as follows: T0 = 0 t.ha-1, T1 = 5 t.ha-1, T2 = 10 t.ha-1, T3 = 15 t.ha-1, T4 = 20 t.ha-1. The results of this research indicate that the application of 20 t.ha-1 couldgive a significant effect on each parameter such as plant height, male flower appearance, female flower appearance and plant dry weight. Based on the results of the research, it is recommended to use oil palm empty fruit bunches compost with cellulolytic bacteria at a dose of 20 t.ha-1 to get optimal results.
- Penelitian bertujuan untuk memanfaatkan tanah Ultisol dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung dengan memperbaiki kendala pada tanah Ultisol, salah satu kendala yaitu kandungan bahan organik yang rendah. Pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) ber-bakteri selulolitik merupakan alternatif untuk memperbaiki kendala pada tanah Ultisol tersebut. Penelitian telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau pada bulan November 2020 sampai Maret 2021. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 ulangan. Pemberian kompos TKKS ber-bakteri selulolitik sebagai berikut: T0 = 0 t.ha-1, T1 = 5 t.ha-1, T2 = 10 t.ha-1, T3 = 15 t.ha-1, T4 = 20 t.ha-1. Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam dengan uji lanjut BNJ pada taraf 5%. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, umur muncul bunga jantan, umur muncul bunga betina, berat kering tanaman dan rasio tajuk akar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kompos TKKS ber-bakteri selulolitik meningkatkan secara nyata tinggi tanaman, muncul bunga jantan, muncul bunga betina, berat kering tanaman dan rasio tajuk akar. Berdasarkan hasil penelitian dianjurkan menggunakan TKKS ber-bakteri selulolitik dengan dosis 20 t.ha-1 untuk mendapatkan pertumbuhan yang terbaik.