Simulation of Land Use Change Against on Hidrological Characteristics of the Ciliman Watershed: Simulasi Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Daerah Aliran Sungai Ciliman
Main Authors: | Kristofery, Leonard, Murtilaksono, Kukuh, Baskoro, Dwi Putro Tejo |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtanah/article/view/26622 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtanah/article/view/26622/19283 |
Daftar Isi:
- Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliman merupakan salah satu DAS yang berada di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang dengan luas total DAS ± 500 km2. Banjir sering terjadi di DAS Ciliman akibat meluapnya anak-anak sungai Ciliman, karena konversi penggunaan lahan di daerah hulu Ciliman sehingga pada waktu musim penghujan, air hujan tidak meresap kedalam tanah tapi langsung menjadi air limpasan. Penerapan Konservasi Tanah dan Air (KTA) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas DAS Ciliman. Studi ini bertujuan untuk mensimulasikan beberapa teknik KTA sebagai upaya pengelolaan DAS Ciliman yang lebih baik dan menetapkan skenario penggunaan lahan yang terbaik sesuai dengan kondisi biofisik DAS Ciliman. Penelitian ini menggunakan model SWAT sebagai alat untuk mensimulasikan beberapa skenario teknik KTA di DAS Ciliman. Skenario yang disimulasikan adalah: 0) Penggunaan lahan existing, 1) Penerapan fungsi kawasan hutan, 2) Penerapan teknik Konservasi Tanah dan air menggunakan RTK RHL dari BPDAS Ciliwung-Citarum, 3) Penerapan Rencana Tata Ruang Wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario 2 (RTK RHL) merupakan skenario terbaik dibandingkan dengan skenario yang lainnya. Skenario ini mampu menurunkan rasio Qmax/Qmin sebesar 31.63% dibandingkan skenario yang lainnya. Skenario 2 juga dapat menurunkan koefisien aliran tahunan sebesar 24% dan aliran permukaan langsung (direct runoff) sebesar 23.55% dan meningkatkan aliran bawah permukaan sebesar 16.20 % serta water yield sebesar 1.77%.
- The Ciliman Watershed is one of the watersheds in Kabupeten Lebak and Kabupaten Pandeglang with a total area ± 500 km2. According to report of Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Serang City, flooding often occurs in the Ciliman watershed because of the overflow of the Ciliman tributaries, this occurs because of the conversion of land use in the upstream area of Ciliman watershed so that during the rainy season, rainwater does not seep into the ground but directly into runoff. The aims of the research is to simulate several soil and water conservation as an effort to better manage the Ciliman watershed and determine the best land use scenario in accordance with the biophysical Ciliman watershed. This study applied SWAT model as a tool to simulate several soil and water conservation technical at Ciliman watershed. The scenarios simulated were: 0) existing condition, 1) application of forest area functions, 2) application of soil and water conservation techniques using RTK RHL, 3) application of regional spatial planning (RTRW). The results showed that scenario 2 (RTK RHL) was the best scenario by overall. Scenario 2 can reduce the Qmax/Q min ratio by 31.63% compared to other scenarios. And also can reduce coefficient of runoff by 24% and direct runoff by 23.55% and increase baseflow by 16.20% and water yield by 1.77%.