POTENSI EKONOMI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI DESA-DESA PENYANGGA TAMAN NASIONAL UJUNG KULON
Main Authors: | Mulyawan, Tb Iwan, Barus, Baba, Firdaus, Muhamad |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
, 2015
|
Online Access: |
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtanah/article/view/11465 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtanah/article/view/11465/8961 |
Daftar Isi:
- Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu merupakan wilayah penyangga Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Berdasarkan RTRW Kabupaten Pandeglang 2013, kedua wilayah tersebut diperuntukkan sebagai pusat pengembangan perdagangan dan jasa. Pada kenyataannya masih terkendala dengan keterbatasan infrastruktur. Kondisi ini menjadi permasalahan utama dari rencana pengembangan wilayah yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis hierarki wilayah berdasarkan aksesibilitas dan jumlah fasilitas per desa; (2) Menganalisis sektor unggulan yang mendukung pengembangan wilayah; (3) Menyusun arahan program pengembangan perekonomian di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis skalogram mengindikasikan beberapa desa penyangga TNUK, yaitu terdapat dua belas yang termasuk hierarki III. Dari desa-desa yang termasuk hierarki III terdapat lima desa yang memiliki penduduk prasejahtera tinggi (79.9% - 87.8%). Selanjutnya terdapat enam desa yang termasuk hierarki II, sedangkan satu desa berada pada Hierarki I. Sektor unggulan di Kecamatan Sumur adalah pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata. Sektor unggulan di Kecamatan Cimanggu adalah pertanian, peternakan, dan perkebunan. Adapun arahan pengembangan wilayah di Kecamatan Sumur adalah perikanan dan pariwisata, program penerapan teknologi perikanan, pembangunan pelabuhan/darmaga, pembangunan kantor lembaga keuangan, sarana, dan prasarana wisata, sedangkan arahan pengembangan di Kecamatan Cimanggu adalah pertanian dan perkebunan, program penerapan teknologi pertanian. Kata kunci: Pengembangan wilayah, hierarki wilayah, Pandeglang, potensi wilayah penyangga TNUK
- Sumur District and Cimanggu District are the buffer areas of Ujung Kulon National Park (UKNP). Based on the Spatial Planning of Pandeglang Regency 2013, the districts were designated as the center development of trade and services. In fact, there is still a lack of infrastructure. This condition is the main problem of the regional development plan. This study aims to: (1) analyze the village hierarchy based on areas for Sumur District and Cimanggu District; (2) analyze the main sector that supports the regional development; (3) propose the economic development programs in Sumur District and Cimanggu District. The results show that are twelve (12) UKNP buffer villages in hierarchy III. In hierarchy III, where there are five villages that have a relatively high economically disadvantaged population (79.9% - 87.8%). There are six villages in hierarchy II, and only one village in hierarchy I. The main sector in Sumur District, are rice (wet cultivation), vegetables, ornamental plants, livestock, fisheries and tourism. The main commodities in Cimanggu District, are rice, crops, vegetables, livestock, and plantations. The recommendation of regional development in Sumur District is fishery and tourism, the program of modern fishing technology, construction of ports and financial/capital institutions, facilities and infrastructure for tourism. The recommendation of regional development in Cimanggu District is on agriculture and plantation, the program of agricultural technology, financial/capital institutions, facilities and infrastructure to support the local economy. Keywords: Area development, area hierarchy, pandeglang, the potential of buffer areas in TNUK