Daftar Isi:
  • Tulisan ini ingin mendeskripsikan eksistensi tari pajaga gilireng yang ada di Kabupaten Wajo. Pengumpulan data dengan menggunakan metode kualitatif, yakni proses pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tari pajaga gilireng merupakan tari tardisional yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Gilireng, tepatnya di Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo. Tarian tersebut menggambarkan kesatria masyarakat Gilireng dalam melawan penjajah Belanda pada masa lampau. Tarian tersebut dimainkan oleh anak laki-laki yang saling berpasangan. Makna berpasangan dalam tarian tersebut menggambarkan peperangan masyarakat gilireng melawan musuh, yang dilengkapi dengan perisai berupa parang. Oleh sebab itu, maka tarian ini terbagi atas beberapa gerakan yang menggambarkan tahap-tahap peperangan, seperti mappakkkaraga, mallebu, massingkerukeng, mappangessi, marrongko, mabetta, silellung, sigajang, dan sigasak. Selain itu tari pajaga Gilireng juga diiringi dengan alat musik berupa gong dan gaukeng, yang terdiri atas beberapa alat musik tradisional. Tarian tersebut saat ini bukan hanya milik masyarakat Gilireng, namun milik masyarakat Wajo secara umum