Pembangunan berbasis Waterfront dan Transformasi Konflik di Bantaran Sungai: Sebuah Pemikiran Awal
Main Author: | Seftyono, Cahyo |
---|---|
Format: | Article |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
[ 88 ] JURNAL ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (JSP)
, 2014
|
Online Access: |
http://lib.law.ugm.ac.id/ojs/index.php/jsp/article/view/3607 |
Daftar Isi:
- Pembangunan sumber daya air saat ini mengarah kepada kebijakan 'front view', yang dikenal dengan istilah waterfront. Kebijakan ini berarti menjadikan sumber daya air sebagai wilayah depan bagi pembangunan kawasan. Konsep 'front view' ini dikembangkan awalnya dengan tujuan agar masyarakat atau manusia dapat melihat fungsi sumber daya air sebagai sesuatu yang selain bermanfaat,tetapi juga menarik dipandang. Pembangunan berbasis 'front view' ini ternyata di sisi lain menjadi salah satu jalan untuk membangun interaksi aktif di dalam masyarakat yang berada di sekeliling atau sekitar sumber daya air. Berkenaan dengan pembangunan waterfront di bantaran sungai, proses interaksi sosial anggota masyarakat menjadi lebih bermakna, dikarenakan ternyata hal ini menjadi penyebab persatuan masyarakat dalam rangka pembangunan wilayah bersama. Sebagaimana kebanyakan masyarakat di bantaran sungai adalah masyarakat kelas menengah ke bawah yang cenderung rawan konflik, dengan adanya ide pembangunan bantaran sungai berbasis 'front view', maka masing-masing anggota masyarakat menjadisadar bahwa mereka memiliki sungai yang menyatukan antara satu kelompok masyarakat di satu seberang sungai, dengan satu kelompok masyarakat di seberang sungai yang lain.