PENGARUH JUMLAH SEMAI AKASIA (Acacia villosa) DAN LAMTORO LOKAL (Leucaena glauca) SEBAGAI INANG PRIMER CENDANA (Santalum album L.)
Main Author: | Wawo, Albertus Husein |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/1887 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/1887/5505 |
Daftar Isi:
- Cendana (Santalum album L.) adalah tumbuhan tropik yang bernilai ekonomi tinggi. Cendana diketahui sebagai tumbuhan hemi parasitik, dengan karakter parasit akar. Sebagai tumbuhan hemi parasitik cendana membutuh-kan tumbuhan lain sebagai inangnya. Inang primer dibutuhkan oleh cendana ketika masih hidup dalam bentuk semai di dalam polybag. Beberapa jenis inang primer yang telah dike-tahui adalah akasia (Acacia villosa) dan lam-toro lokal (Leucaena glauca). Tujuan peneliti-an ini adalah menetapkan jumlah inang primer dalam polybag dan membandingkan pengaruh akasia dan lamtoro pada pertumbuhan semai cendana. Penelitian dipolakan mengikuti Ran-cangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan. Pene-litian dilakukan di Stasiun Penelitian Kehutan-an cabang Sumba Timur di Hambala, Wainga-pu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Benih cendana diperoleh dari pulau Timor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh akasia lebih bagus daripada lamtoro lokal sebagai inang primer cendana. Hanya di-butuhkan satu semai sebagai inang primer un-tuk pertumbuhan optimal semai cendana dalam polybag. Penelitian ini memberikan informasi bahwa pertumbuhan lamtoro lebih cepat dari pada pertumbuhan akasia.