Genetic Diversity of Cucumber Mosaic Virus from Catharanthus roseus, Jasminum sambac, Patchouly, Cubeb and Java-tea
Main Authors: | Miftakhurohmah, NFN; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Noveriza, Rita; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Mariana, Maya; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat |
---|---|
Other Authors: | Balittro, BALITTRO |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/11288 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/11288/9452 http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/downloadSuppFile/11288/1139 |
Daftar Isi:
- Cucumber mosaic virus (CMV) symptoms are found in Catharanthus roseus, patchouly (Pogostemon cablin), cubeb (Piper chaba), Jasminum sambac and Java-tea (Orthosiphon aristatus); however, their genetic characterization has not been studied. The study aimed to molecularly characterize the CMV isolates from Catharanthus roseus, patchouly, cubeb, Jasminum sambac and Java-tea. Disease plant samples showing mosaic and yellow mosaic symptoms were collected from Petak Pamer Garden, ISMCRI, Bogor. Molecular characterization was carried out by reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) assay using a specific primer of CMV coat protein gene and DNA sequenced. Sequence analysis was performed using the BLAST, Bioedit, Genedoc, Mega 5 programs. The RT-PCR technique succeeded in amplifying a DNA band measuring 650 bp, according to the prediction of the primary design. BLAST analyses revealed that all of these CMV isolates belonged to subgroup IB. Nucleotide sequence homology of CMV from C. roseus, patchouly, P. chaba, and J. sambac, were more than 95.00%. Based on the phylogenetic tree, these four isolates were closely related to CMV isolate from Japan (AB070622). Homology of the nucleotide sequence of CMV from Java-tea with the other four isolates was below 95.00%. This isolate clustered with CMV isolate from Indonesia (AB042294) and was separated with another four isolates according to the phylogeny tree. In the amino acid sequence alignment, Java-tea isolates had five different amino acids compared to the other four isolates. This result indicates the possibility of CMV transmission between patchouly, Java-tea, C. roseus and J. sambac, so it must be anticipated to prevent its spread.
- Gejala infeksi Cucumber mosaic virus (CMV) ditemukan pada tanaman tapak dara (Catharanthus roseus), nilam (Pogostemon cablin), karuk (Piper chaba), melati (Jasminum sambac), dan kumis kucing (Orthosiphon aristatus), tetapi karakteristik genetiknya belum diketahui. Tujuan penelitian adalah mengarakterisasi secara molekuler isolat CMV dari tapak dara, nilam, karuk, melati, dan kumis kucing. Sampel tanaman sakit yang menunjukkan gejala mosaik dan mosaik kuning diambil dari Kebun Petak Pamer, Balittro, Bogor. Deteksi molekuler dilakukan secara reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) menggunakan primer spesifik yang mengamplifikasi bagian selubung protein CMV. Konfirmasi hasil RT-PCR dilakukan secara sikuensing. Analisis sikuen dilakukan menggunakan program BLAST, Bioedit, Genedoc dan Mega X. Teknik RT-PCR berhasil mengamplifikasi pita DNA berukuran 650 pb, sesuai prediksi desain primer. Hasil analisis BLAST menunjukkan bahwa seluruh isolat merupakan CMV subgroup IB. Sikuen nukleotida isolat CMV asal tapak dara, karuk, nilam dan melati memiliki homologi > 95%, dan berdasarkan analisis filogeni, keempat isolat tersebut dekat dengan isolat CMV dari Jepang (AB070622). Homologi sikuen nukleotida isolat CMV asal kumis kucing sebesar < 95% dibandingkan empat isolat CMV lain. Berdasarkan pohon filogeni, isolat tersebut dekat dengan isolat CMV asal Indonesia (AB042294), terpisah dengan empat isolat lain. Pada pensejajaran runutan asam amino, isolat kumis kucing memiliki lima perbedaan asam amino dibandingkan empat isolat lainnya. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa potensi penularan CMV antara tanaman nilam, kumis kucing, tapak dara, dan melati sangat memungkinkan sehingga harus diantisipasi pencegahan penyebarannya.