Kajian Kesehatan Hutan Pada Tanaman Jati Plus Perhutani (JPP) dengan Metoda “Forest Health Monitoring (FHM)”
Main Authors: | Muhadi, Gunawan, Iwan, HN, Prasodjo, Corryanti |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Departemen Riset dan Inovasi
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/85 https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/85/89 |
Daftar Isi:
- Degradasi hutan yang terjadi di kawasan Perum Perhutani mengakibatkan penurunan produktivitas hutan. Upaya peningkatan produktivitas hutan jati diantaranya dengan pengembangan JPP (Jati Plus Perhutani) yang memiliki pertumbuhan awal lebih cepat. Informasi mengenai kondisi kesehatan hutan tanaman JPP belum ada, sehingga perlu dilakukan kajian kondisi kesehatan hutan tanaman JPP tersebut. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah melalui metode Forest Health Monitoring/FHM (Pemantauan Kesehatan Hutan). Plot FHM dibuat di KPH Ngawi pada tanaman Jati JPP umur 4 – 8 tahun. Tujuannya untuk mengetahui kesehatan hutan tanaman JPP dalam periode waktu tertentu. Berdasarkan pengamatan pada plot FHM diperoleh hasil bahwa produktivitas tegakan meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Pengunaan bibit JPP stek pucuk dapat meningkatkan produktivitas tegakan dibanding bibit JPP asal biji KBK (Kebun Benih Klonal). Vitalitas tegakan ditunjukkan dengan PLI (Indeks Kerusakan Pohon) pada tanaman JPP berkisar antara 0,7 – 1,43 (termasuk skor 9/ideal). Kondisi kerusakan pada tanaman JPP relatif kecil dan tidak membahayakan pertumbuhan tanaman. Nilai VCR (Visual Tajuk Pohon) tanaman JPP berkisar antara 2,70 – 3,66 termasuk kriteria baik/bagus. Biodiversitas tumbuhan bawah ditunjukkan dengan nilai indeks kelimpahan jenis “Pielou” pada tanaman JPP berkisar antara 0,42 – 0,89 (skor 4 – 8) termasuk sedang – ideal. Jenis yang ditemukan diantaranya suket lamuran, jebungan, kirinyuh, kacangan, oyot, alang-alang, ri reg dan rawatan (4 – 11 jenis). Indeks kelimpahan jenis cenderung menurun seiring bertambahnya umur tanaman JPP.