Analisa Kandungan Sifat Kimia Pada Bibit JPP
Main Author: | Wibowo, Aris |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Departemen Riset dan Inovasi
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/72 https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/72/73 |
ctrlnum |
article-72 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">Analisa Kandungan Sifat Kimia Pada Bibit JPP</title><creator>Wibowo, Aris</creator><subject lang="id-ID">Bibit</subject><subject lang="id-ID">Jati</subject><subject lang="id-ID">Klon</subject><description lang="id-ID">Kayu sebagai hasil metabolisme tumbuhan memiliki keragaman sifat yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti jenis, secara langsung&nbsp; maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan sifat kimia (kadar air, holoselulosa, zat ekstraktif, dan lignin)&nbsp; bibit jati (JPP dan APB). Bahan yang digunakan berasal dari bibit asal stek (klon PHT I, klon PHT II), bibit asal benih (PHT I ,PHT II), bibit benih asal APB, dan mini cutting (stek pucuk asal benih KBK). Hasil penelitaian menunjukkan bahwa: a.) kadar air bibit jati pada PHT I sebesar 10,95%, bibit asal benih KBK 13,95%, dan APB 14,53%. b). kandungan Holoselulosa pada bibit jati umur 6 bulan pada semua bibit (Klon PHT, PHT II,&nbsp; ibit asal benih KBK, mini cutting dan APB) hampir sama yaitu 40-60%, sehingga bibit jati mempunyai kandungan holoselulosa termasuk katergori tinggi. c). kandungan zat ekstraktif pada bibit umur 6 bulan&nbsp; bibit (Klon PHT, PHT II,&nbsp; ibit asal benih KBK, mini cutting dan APB) berkisar 13-20%, sehingga bibit jati mempunyai kandungan zat ekstraktif termasuk kategori tinggi. d). kandungan lignin pada semua bibit jati berkisar 23-38% , hanya bibit yang berasal dari mini cutting mempunyai kandungan lignin 54,76 %. Kandungan lignin pada bibit jati termasuk kategori sedang-tinggi. e). kandungan bahan kimia pada bibit jati yaitu hampir sama hal ini menunjukkan bahwa jenis bibit bukan sebagai penyebab serangan hama, tetapi karena lokasi tanaman jati&nbsp; endemi terhadap hama tersebut.</description><publisher lang="en-US">Departemen Riset dan Inovasi</publisher><date>2021-03-30</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/72</identifier><source lang="en-US">JURNAL PENELITIAN HUTAN LESTARI PRODUKTIF; Vol. 14 (2011): Edisi Januari; 984-988</source><source>2477-6602</source><language>ind</language><relation>https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/72/73</relation><recordID>article-72</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Wibowo, Aris |
title |
Analisa Kandungan Sifat Kimia Pada Bibit JPP |
publisher |
Departemen Riset dan Inovasi |
publishDate |
2021 |
topic |
Bibit Jati Klon |
url |
https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/72 https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/72/73 |
contents |
Kayu sebagai hasil metabolisme tumbuhan memiliki keragaman sifat yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti jenis, secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan sifat kimia (kadar air, holoselulosa, zat ekstraktif, dan lignin) bibit jati (JPP dan APB). Bahan yang digunakan berasal dari bibit asal stek (klon PHT I, klon PHT II), bibit asal benih (PHT I ,PHT II), bibit benih asal APB, dan mini cutting (stek pucuk asal benih KBK). Hasil penelitaian menunjukkan bahwa: a.) kadar air bibit jati pada PHT I sebesar 10,95%, bibit asal benih KBK 13,95%, dan APB 14,53%. b). kandungan Holoselulosa pada bibit jati umur 6 bulan pada semua bibit (Klon PHT, PHT II, ibit asal benih KBK, mini cutting dan APB) hampir sama yaitu 40-60%, sehingga bibit jati mempunyai kandungan holoselulosa termasuk katergori tinggi. c). kandungan zat ekstraktif pada bibit umur 6 bulan bibit (Klon PHT, PHT II, ibit asal benih KBK, mini cutting dan APB) berkisar 13-20%, sehingga bibit jati mempunyai kandungan zat ekstraktif termasuk kategori tinggi. d). kandungan lignin pada semua bibit jati berkisar 23-38% , hanya bibit yang berasal dari mini cutting mempunyai kandungan lignin 54,76 %. Kandungan lignin pada bibit jati termasuk kategori sedang-tinggi. e). kandungan bahan kimia pada bibit jati yaitu hampir sama hal ini menunjukkan bahwa jenis bibit bukan sebagai penyebab serangan hama, tetapi karena lokasi tanaman jati endemi terhadap hama tersebut. |
id |
IOS15266.article-72 |
institution |
Perhutani Forestry Institute |
institution_id |
5754 |
institution_type |
library:public library |
library |
Departemen Riset dan Inovasi |
library_id |
4350 |
collection |
Jurnal Penelitian Hutan Lestari Produktif |
repository_id |
15266 |
subject_area |
Forestry/Ilmu Kehutanan Forest Management/Manajemen Kehutanan, Manajemen Hutan Agroforestry/Kombinasi Pertanian dan Kehutanan Forest Ecology/Ekologi Hutan, Ekologi Kehutanan |
city |
BLORA |
province |
JAWA TENGAH |
repoId |
IOS15266 |
first_indexed |
2021-08-18T12:08:14Z |
last_indexed |
2021-08-18T12:08:14Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1708433585558519808 |
score |
17.538404 |