Taksiran Parameter Genetik Produksi Getah Tanaman Uji Keturunan Pinus Bocor Getah Umur 4 Tahun di KPH Banyumas Barat

Main Authors: Rahmawati, Rika, Wardoyo, Hardi, Rudi C, Lilik
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Departemen Riset dan Inovasi , 2021
Subjects:
Online Access: https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/48
https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/48/43
Daftar Isi:
  • Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani mulai tahun 2002 telah melakukan  seleksi pohon P. merkusii yang menghasilkan getah banyak yang kemudian dikenal dengan pohon Pinus Bocor Getah. Berdasarkan hasil seleksi tersebut, selanjutnya telah dibangun pertanaman uji keturunan P. merkusii bocor getah. Untuk memperoleh manfaat dari tanaman uji Pinus yang telah dibangun, perlu dilakukan evaluasi untuk menaksir parameter genetik. Data hasil evaluasi sangat berguna dalam menentukan kebijakan program penelitian selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menaksir parameter genetik produksi getah tanaman uji keturunan Pinus bocor getah meliputi nilai heritabilitas, perolehan genetik dan menaksir korelasi genetik dan fenotipik. Lokasi penelitian pada tanaman uji keturunan Pinus bocor getah di Petak 26d, RPH Cimanggu, BKPH Majenang, KPH Banyumas Barat tahun tanam 2011. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Desember 2015. Untuk mengetahui parameter genetik yang mencakup taksiran nilai heritabilitas, korelasi genetik fenotipik, dan perolehan genetik, dilakukan melalui pengukuran produksi getah, diameter pohon dan tinggi pohon. Rerata produksi getah adalah 5,44 gram/bor/3 hari dengan kisaran antara 0–38,54 gram/bor/3 hari. Hasil evaluasi awal tanaman uji keturunan Pinus Bocor Getah menunjukkan taksiran nilai heritabilitas individu termasuk dalam kategori menengah (0,29); yang mengindikasikan produksi getah dikendalikan seimbang oleh faktor genetik dan lingkungan. Taksiran nilai heritabilitas famili termasuk dalam kategori tinggi (0,62); yang mengindikasikan produksi getah dikendalikan kuat oleh faktor genetik. Perolehan genetik terbesar dengan seleksi famili, intensitas seleksi 25 % (meninggalkan 25 famili dari 100 famili yang diuji), karena dapat meningkatkan produksi getah sebesar 10,31%. Korelasi genetik produksi getah dan tinggi -0,36, sedangkan produksi getah dan diameter -0,48. Korelasi fenotipik untuk produksi getah dan tinggi adalah 0,15, sedangkan untuk produksi getah dan diameter adalah 0,16. Korelasi genetik antara produksi getah dengan diameter dan tinggi berkebalikan dibandingkan dengan nilai korelasi fenotipiknya. Hal ini mengindikasikan bahwa korelasi fenotipik tidak mencerminkan kondisi genetiknya, karena terdapat faktor lingkungan serta interaksi antara genetik dan lingkungan yang mempengaruhi fenotipik pohon.