Kajian Penjarangan Tanaman Jati Plus Perhutani (JPP) Setek Pucuk
Main Authors: | Rodiana, Dian, Hasanusi, Aulia, Yunianto, Zakheus, Utomo, Winduro, Ganang |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Departemen Riset dan Inovasi
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/42 https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/42/36 |
Daftar Isi:
- Jati Plus Perhutani (JPP) merupakan nama jati unggul produk Perhutani yang diperoleh melalui program pemuliaan pohon, yang dapat dikembangkan melalui dua cara pembiakan yaitu secara vegetatif (setek pucuk atau kultur jaringan) dan generatif (semai dari benih asal kebun benih klonal). Penjarangan tegakan selain sebagai tindakan silvikultur, dapat memberikan pemasukan secara ekonomi sebagai hasil antara (intermediate yield) disela-sela panen akhir tegakan. Tanaman JPP Setek Pucuk di seluruh wilayah Perum Perhutani yang ditanam mulai tahun 2008-2011 telah mencapai keluasan ± 50.000 ha. Dengan adanya buku pedoman penjarangan termasuk tanaman JPP SP, tanaman tersebut segera dilakukan penjarangan. Kajian penjarangan Jati Plus Perhutani (JPP) setek pucuk bertujuan untuk mendapatkan perlakuan penjarangan yang tepat untuk menghasilkan produktivitas dan kualitas tegakan tinggal yang optimal. Ujicoba pelaksanaan penjarangan pada tanaman JPP SP yang umurnya sudah mencapai 5 dan 10 tahun dilakukan di petak 70m, RPH Gendingan, BKPH Walikukun, KPH Ngawi. Metode perlakuan penjarangan yang dilakukan adalah setengah untuwalang, untuwalang, jalur atau baris dan tanpa penjarangan sebagai kontrol. Hasil ujicoba penjarangan pada umur 5 dan 10 tahun sampai tahun ketiga pengamatan, metode penjarangan mekanis seleksi (untuwalang 50%) memberikan pertumbuhan tegakan tinggal terbaik. Jarak rata-rata antar pohon (Jn) dan kondisi tajuk setelah penjarangan antara metode untuwalang dan jalur lebih merata dan teratur metode untuwalang. Dengan lebih meratanya jarak dan tajuk, maka pohon dalam tegakan tinggal akan berkompetisi dalam ruang tumbuh yang sama. Pengamatan akan terus dilakukan sampai dengan penjarangan periode berikutnya yaitu pada umur 10 dan 15 tahun.