Pengaruh Pemangkasan dan Pemupukan Terhadap Produktivitas Daun Kayu Putih
Main Authors: | Wibowo, Aris , Murgunadi, Rahmawati, Rika, Arsidi, Ali , Harcicik, Utomo, Didik |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Departemen Riset dan Inovasi
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/41 https://jurnal.puslitbangperhutani.com/index.php/JPHLP/article/view/41/35 |
Daftar Isi:
- Tanaman kayu putih termasuk familia Myrtaceae dan merupakan bahan baku pembuatan minyak kayu putih. Tanaman kayu putih termasuk jenis cepat tumbuh dan dapat tumbuh di lahan kurus dan kritis, sehingga sangat cocok untuk reboisasi daerah kritis. Mulai tahun 2014 ada penanaman kayu putih dengan jarak tanam 1m x 1m atau 1m x 1,5m seluas sekitar 10 ribu ha/tahun, sehingga diperlukan informasi perlakuan silvikultur dan model pemanenan daunnya. Perlakuan silvikultur untuk mempertahankan kelestarian kesuburan tanah dilakukan dengan cara penambahan unsur hara ke dalam tanah berupa pupuk atau bahan organik lainnya. Pemangkasan (pemotongan) pada bagian cabang akan mendorong pertumbuhan tunas-tunas lateral yang menyebabkan percabangan semakin banyak. Selama ini pangkas perdana kayu putih pada umur 4 tahun dengan tinggi 110 cm dilakukan pada jarak tanam 3m x 1m atau 6m x 1m. Oleh karena itu perlu dicari solusi apabila jarak tanam 1m x 1m atau 1m x 1,5m agar produktivitas daun kayu putih meningkat dengan perubahan pola tanam. Dengan jarak tanam kayu putih yang rapat dan tidak ada tanaman pertanian, memerlukan adanya pemeliharaan tanaman kayu putih. Untuk mencapai hasil yang diharapkan maka perlu dilakukan kajian ilmiah tentang model pemangkasan dan perlakuan silvikultur. Penelitian ini dilakukan selama 3 tahun dan pada tahun I dilakukan proses pemangkasan perdana dan perlakukan pemupukan. Hasil penelitian pada tahun kedua diperoleh dosis pupuk anorganik terbaik untuk jarak tanam 1m x 1m sebesar 100 gr urea/pohon dan jarak tanam 6m x 1m dengan dosis 50 gr/pohon, serta pemberian pupuk dilakukan tiap 2 tahun sekali. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan model pangkasan kayu putih, mendapatkan informasi pengaruh tinggi pangkasan tahap kedua terhadap produksi biomassa daun kayu putih. Penelitian Tahap II dilakukan Januari-Desember 2017 di Nganjuk dengan menggunakan Randomized Completely Block Design (RCBD), 3 Blok, 3 perlakuan pola pemangkasan perdana, 30 ulangan tiap blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pangkas awal 60 cm sampai ke tingkat pemangkasan kelima lebih menguntungkan dengan peningkatan DKP sebesar 33% dibandingkan kontrol (110cm), setelah pangkas ke 3 sampai ke 5 pada pangkas bertingkat, tumbuhan bawah relatif lebih ringan dibanding kontrol, dengan pangkas bertingkat diperoleh ukuran cabang yang lebih kecil yaitu 0,7 cm, sedangkan kontrol diperoleh 1,3 cm.