Daftar Isi:
  • Data insolasi matahari dari Kementerian Energi dan Sumber Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Indonesia menerima energi matahari dengan radiasi energi harian rata-rata 4,8 KWh/m2. Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan pada tanggal 28 – 30 Maret 2019 di kota Curup,Bengkulu didapatkan intensitas cahaya matahari maksimum sebesar 1126 W/M2 pada pukul 14.30 dan intensitas cahaya matahari rata-rata harian sebesar 766,682 W/m2 dengan lama waktu penyinaran lebih panjang yaitu rata-rata 8,5 jam/hari. 28 responden di 2 kelurahan kota Curup, 18 responden diantaranya menggunakan sumur sebagai sumber mata air dengan kondisi air keruh. Sehingga diperlukan unit pemanas air yang teritegrasi dengan pengolahan air minum. Pemanfaatan Energi matahari sebagai pemanas air tenaga surya atau Solar Water Heater dilakukan dengan menggunakan kolektor surya salah satunya adalah kolektor pelat datar. Efisiensi pemanfaatan kolektor surya diketahui dari penyerapan panas air pada pelat penyerap energi melalui proses perpindahan panas yang terjadi. Pengaruh laju alir fluida dapat menyebabkan perubahan laju perpindahan panas. Dari hasil analisa didapatkan pengaruh variasi laju alir dari hubungan intensitas cahaya dengan kenaikan temperatur, semakin rendah laju alir pada intensitas yang sama dapat menghasilkan kenaikan temperatur air yang semakin tinggi. Kondisi optimum air didapat pada laju alir 0,5 lpm tipe spiral tube yaitu sebesar 42oC dari standar kualitas air andi 40-45oC.