Daftar Isi:
  • PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan utama yang menyediakan energi listrik sangat meminimalisir adanya susut energi. Hal ini dikarenakan susut energi tersebut dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan. Susut energi terbagi menjadi 2 jenis yaitu susut teknis dan non teknis. Untuk saat ini susut yang menjadi prioritas utama adalah susut non teknis. Salah satu penyebabnya adalah anomali pengukuran pemakaian energi terutama pada pelanggan potensial. Oleh sebab itulah kWh meter selaku alat pengukur pemakaian energi diintegrasikan dengan sistem Automatic Meter Reading. Sistem ini mencatat meter secara otomatis dan terpusat dari jarak jauh. Berdasarkan hasil analisa pada laporan ini, didapat adanya 2 pelanggan yang mengalami anomali pengukuran energi listrik yang disebabkan karena kerusakan pada PT pada pelanggan TM dan kesalahan wiring CT pada pelanggan TR. Dari perhitungan yang didapat persentase kebocoran energy yang disebabkan oleh anomaly pengukuran bernilai hampir 50%. Dengan adanya sistem AMR inilah, kebocoran energy tersebut dapat dihitung dan ditagihkan kepada pelanggan.