Daftar Isi:
  • Kelembaban tanah menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman cabai. Penyiraman tanaman cabai secara berlebihan atau kurang dari yang dibutuhkan dapat merusak kualitas tanaman cabai. Kelembaban tanaman cabai yang cukup yaitu antara 50%-70%. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti membuat alat penyiram tanaman cabai otomatis berdasarkan nilai kelembaban tanah. Sensor soil moisture dan sensor DHT22 yang terhubung dengan mikrokontroller ESP8266 dan pompa air yang digunakan sebagai penyiraman otomatis ini. Android menjadi salah satu alat komunikasi yang digunakan masyarakat umum dalam kehidupan sehari-hari dan dengan memanfaatkan aplikasi Platform IoT(Internet of Things) aplikasi Blynk menjadi acuan untuk mempermudah pengguna memantau dari jarak jauh. Alat ini akan bekerja ketika sensor kelembaban tanah mendeteksi kelembaban tanah kurang dari 50%, maka alat ini akan mengirimkan notifikasi ke aplikasi Blynk dan menonaktifkan pompa ketika kelembaban tanam lebih dari atau sama dengan 70%. Pada penggunaan aplikasi Blynk dapat memantau kelembaban tanah serta suhu udara untuk mempermudah pengguna dalam memelihara tanaman cabai sesuai dengan nilai yang dibutuhkan.