Daftar Isi:
  • Proses pengeringan kemplang dengan bantuan sinar matahari pada musim kemarau membutuhkan waktu 8-9 jam, sedangkan pada musim penghujan proses pengeringan menjadi lebih lama, Proses pengeringan memiliki beberapa kendala yaitu panas yang fluktuatif, kebersihan produk kurang terjaga, dan memerlukan tempat yang luas serta produk yang dihasilkan kurang bagus pada musim penghujan. Hal tersebut mengakibatkan tingkat produksi yang rendah. Melihat permasalahan tersebut muncul inovasi untuk merancang sebuah alat pengering kemplang dengan menggunakan sensor DHT22 sebagai input untuk membaca nilai suhu ruang pengering. Mikrokontroler arduino sebagai pemroses utama yang akan mengolah input dari sensor DHT22. Output berupa sebuah exchanger fan yang digunakan untuk mendorong udara panas yang dihasilkan oleh heater masuk ke dalam ruang pengering dan exhaust fan untuk mengeluarkan uap panas agar kelembaban produk berkurang. Hasil percobaan menunjukkan bahwa alat pengering kemplang ini mampu menghemat waktu pengeringan yaitu dapat mengeringkan 7 kg kemplang dalam waktu 60 menit dengan suhu maksimal 500C. Alat pengering ini juga dilengkapi dengan pengontrol suhu agar suhu ruang pengering tetap terjaga dan merata ke seluruh ruang pengering. Dimensi alat pengering ini disesuaikan dengan antropometri pengguna, yaitu jangkauan vertikal berdiri setinggi 100 cm, jangkauan horizontal selebar 60cm, dan rentang lengan 40 cm sehingga mampu meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam pemakaian.