OPTIMASI KONDISI PROSES PEMBUATAN GREEN DIESEL BERBAHAN BAKU PALM FATTY ACID DISTILLATE (PFAD)
Daftar Isi:
- Bahan bakar yang bersumber dari energi terbarukan kini menjadi suatu alternatif yang sangat menarik perhatian sebagai pengganti bahan bakar fosil yaitu salah satunya adalah green diesel. Green diesel diproduksi menggunakan minyak yang setara dengan minyak bumi yang diolah dari minyak nabati seperti minyak sawit. Minyak nabati memiliki sifat-sifat yang setara dengan minyak bumi, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Kelebihan green diesel atau biodiesel G2 ini mampu mencapai bilangan cetane 55-90 jauh lebih tinggi dari capaian biodiesel G1 yang hanya 40-45, sehingga minyak yang dihasilkan dapat langsung dipakai sebagai bahan bakar mesin diesel tanpa harus ditambahkan dengan solar bahkan tanpa harus melakukan modifikasi mesin. Palm Fatty Acid Distilate (PFAD) merupakan hasil samping dari pengolahan Crude Palm Oil (CPO) yang berpotensi untuk diproduksi menjadi green diesel karena mengandung asam-asam lemak dan trigliserida seperti minyak nabati lainnya, dimana dalam pemanfaatannya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan temperatur dan waktu reaksi optimum pada pembuatan green diesel dengan menggunakan bahan baku PFAD. Hydroprocessing merupakan proses yang digunakan pada produksi green diesel dengan cara menginjeksikan gas hidrogen. Katalis NiMo/Al2O 3 sebanyak 0,15 gram digunakan sebagai katalis dalam proses pengkonversian PFAD menjadi green diesel. Pada pengoperasiannya digunakan variasi temperatur 270oC; 285oC; 300oC; 315oC; 330o C selama 1 jam. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan % Yield tertinggi terletak pada temperatur 315oC.