Daftar Isi:
  • Air tanah yang biasa digunakan oleh masyarakat sebagai bahan baku air minum sering dijumpai bahwa kualitasnya belum memenuhi standar kesehatan, bahkan di beberapa tempat tidak layak untuk digunakan sebagai bahan baku air minum. Air tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan mangan (Mn) yang cukup tinggi sehingga dapat menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning - cokelat, menimbulkan bau dan rasa yang kurang enak, dan juga dapat mengganggu kesehatan. Air tanah yang digunakan sebagai air baku pada penelitian ini berasal dari air sumur warga yang berada di daerah Sako Baru, Palembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengolah air tanah menjadi air minum dalam kemasan tanpa melalui proses pemanasan dengan kualitas yang telah memenuhi standar kesehatan menurut Standar Nasional Indonesia dan Kementerian Kesehatan Indonesia. Teknologi yang digunakan yaitu unit reverse osmosis dengan menggunakan media filter berupa membran reverse osmosis dengan ukuran pori sebesar 0,0001 μm, catridge filter, granular actived carbon, clorine taste odor, dan post carbon yang berfungsi untuk membuang polutan - polutan berbahaya seperti logam - logam berat, pestisida, zat - zat kimia, bakteri, virus, garam, dan endapan lainnya. Pada penelitian ini air tanah diolah terlebih dahulu menjadi air bersih melalui multi media filter untuk menghilangkan kadar logam yang terdapat pada air, kemudian diproses melalui sistem reverse osmosis dengan variasi bukaan valve pada pompa, yaitu pada bukaan valve 40%, 60%, 80%, dan 100% dalam waktu 10 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa bukaan valve pada pompa yang optimum untuk mengolah air tanah menjadi air minum dalam kemasan adalah pada bukaan valve 40%. Hal ini dikarenakan pada bukaan valve yang lebih kecil akan menghasilkan debit aliran yang lebih kecil sehingga waktu kontak antara air dengan membran reverse osmosis akan berlangsung lebih lama dan proses filtrasi menjadi lebih efektif. Selain itu bukaan valve yang lebih kecil akan menghasilkan tekanan yang lebih besar sehingga persen rejeksi yang dihasilkan akan semakin meningkat.