PENURUNAN KANDUNGAN BAKTERIE. COLI DAN BAKTERITOTAL COLIFORM PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR MINUM
Main Author: | ALHADI, ALI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/7768/1/1%20COVER.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7768/2/BAB%20I%20LA.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7768/3/BAB%20II%20LA.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7768/4/BAB%20III%20LA.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7768/5/BAB%20IV%20LA.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7768/6/BAB%20V%20LA.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7768/7/DAPUS.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7768/ |
Daftar Isi:
- Air adalah kebutuhan primer yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci,mandi dan minum. Air sumur merupakan salah satu air yang dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun,tidak untuk dikonsumsi langsung sebagai air minum. Hal ini disebabkan oleh kandungan pada air sumur diperkirakan tidak sesuai dengan standar baku air minum PERMENKES No.492/Per/IV/2010. Kualitas air yang layak diminum ditinjau dari beberapa aspek seperti segi fisik, kimia, dan mikrobiologi. Jika salah satuparameter tidak terpenuhi maka air tersebut tidak layak untuk dijadikan air minum. Dalam mengantisipasi hal tersebut, maka dilakukan pengolahan air sumur menjadi air minum dengan menggunakan kombinasi sistem filtrasi, reverse osmosis dan desinfeksi. Ssitem filtrasi terdiri dari multimedia filter yang berisi gravel,silika, karbon aktif dan filter zeolite. Cartridge filter, granural activated carbon, reverse osmosis, tabung mineral, dan UV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kandungan bakteriE. coli dan bakteritotal coliform pada sistem pengolahan air minumserta mendapatkan air minum yang sesuai standar. Variasi laju alir dilakukan dengan mengatur bukaan valve yaitu bukaan penuh, 3⁄4, 2/4 dan 1/4. Berdasarkan hasil analisa, sistem filtrasi tidak mampu melakukan penurunan terhadap kandungan bakteriE. coli dan bakteritotal coliform, kemudian sistem reverse osmosis mampu melakukan penurunan terhadap kandungan bakteriE. coli dan bakteritotal coliformnamun belum memenuhi standar baku mutu, dan pada sistem desinfeksi terjadi penurunan kandungan bakteriE. coli dan bakteritotal coliformsehingga air minum memenuhi PERMENKES No.492/Per/IV/2010.