PROTOTYPE ALAT PENGERING TRAY DRYER DITINJAU DARI PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TERHADAP PROSES PENGERINGAN MIE KERING
Main Author: | HADI, RICKI NOUFAL |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/7753/1/file%201.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7753/2/file%202.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7753/3/file%203.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7753/4/file%203.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7753/5/file%204.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7753/6/file%206.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7753/7/file%207.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7753/8/Dokumentasi.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7753/ |
Daftar Isi:
- Menurut Standar Industri Indonesia (SII) nomor 01-7890-2010, mie kering adalah mie yang telah mengalami pengeringan sampai kadar air yang tersisa mencapai 8 – 10%. Sistem unit produksi mie instan melalui proses pengeringan dilakukan dengan proses vakum frying. Proses pengeringan ini menggunakan energi yang tinggi dan dilakukan dengan menggunakan udara temperatur tinggi. Sehingga sangat strategis untuk melakukan perancangan, penelitian, dan pengembangan salah satunya dengan melalui pembuatan alat Tray Dryer. Waktu pengeringan yang dibutuhkan (1-2 jam) tergantung dari dimensi alat yang digunakan dan banyaknya bahan yang dikeringkan, sumber panas dapat berasal dari steam boiler/coil pemanas udara. Pembuatan alat Tray Dryer ini bertujuan untuk membuat mie instan/mie kering yang sesuai dengan standar SNI. Hasil pengeringan mie kering yang didapat dianalisa untuk melihat kadar air yang tersisa dalam mie kering dan untuk menentukan kondisi oprasional alat prototype tray dryer. Waktu pengeringan yang paling optimal yaitu pengeringan selama 120 menit pada suhu pengeringan sebesar 70 dengan kadar air yang tersisa 9,3 % dalam mie kering memenuhi standar SNI yaitu 8-10 % dan efisiensi pengeringan 61.99 %.