KONVERSI MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL MENGGUNAKAN KATALIS HETEROGEN NaOH/KARBON AKTIF: PENGARUH PERSEN KATALIS DAN SUHU REAKSI
Main Author: | SUNDARI, NOVIA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/7749/1/FILE%20I.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7749/2/FILE%20II.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7749/3/FILE%20III.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7749/4/FILE%20IV.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7749/5/FILE%20V.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7749/6/FILE%20VI.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7749/7/FILE%20VII.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7749/8/Perhitungan.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7749/ |
Daftar Isi:
- Pemanfaatan biodiesel terus dikembangkan seiring dengan kebutuhan energi yang terus meningkat. Pada penelitian ini, biodiesel diperoleh dengan mengkonversi minyak jelantah menggunakan katalis heterogen NaOH/karbon aktif dengan metode transesterifikasi. Diharapkan hasil penelitian dapat mengetahui pengaruh persen katalis dan suhu reaksi dalam mengkonversi minyak jelantah menjadi biodiesel yang memenuhi SNI 04-7182-2006. Proses transesterifikasi dilakukan dengan rasio molar minyak dan metanol 1:2 selama 2 jam sebagai variabel tetap. Sedangkan variabel tak tetap yang digunakan adalah suhu reaksi yang divariasikan pada 50, 55, 60, dan 65 oC, dan persen katalis yang digunakan yaitu 3%, 4%, dan 5% katalis b/b. Biodiesel maksimal yang dihasilkan adalah pada reaksi dengan 3% katalis pada suhu reaksi 60oC yaitu 96,15% biodiesel.