Daftar Isi:
  • Penggunaan deterjen selain membantu kegiatan mencuci tetapi juga menimbulkan efek polusi di lingkungan karena sulit diurai oleh mikroorganisme. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian pembuatan detergen ramah lingkungan menggunakan ekstrak daun sengon yang mengandung saponin alami berfungsi sebagai surfaktan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan temperatur dan kecepatan pengadukan yang optimum. Ekstrak daun sengon (20%) ditambahkan dengan Na2CO3, Na2SO4, pengharum dan pewarna dimasukkan ke dalam tangki, dioperasikan selama 60 menit dengan temperatur (30oC, 50 oC, 70 oC dan 90oC) dan kecepatan pengadukan (200 rpm, 250 rpm, 300 rpm, dan 350 rpm). Kemudian detergen yang dihasilkan dianalisa karakteristik fisikokimia dan tingkat cemarannya. Hasil menunjukkan adanya pengaruh temperatur dan kecepatan pengadukan terhadap nilai densitas dan daya detergensi biodetergen. Temperatur dan kecepatan pengadukan terbaik dalam pembuatan biodetergen cair dari ekstrak daun sengon dihasilkan pada temperatur 50oC dan kecepatan pengadukan 250 rpm di dapatkan karakteristik fisikokimia detergen sesuai dengan standar SNI 06-4075-1996 yaitu pH 11, densitas 1,0417 g/mL, dan daya detergensi 3,65 NTU sedangkan hasil pengujian tingkat cemaran biodetergen telah memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan, sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 8 Tahun 2012 dan memiliki tingkat cemaran yang lebih rendah dibandingkan dengan detergen komersial yaitu dengan nilai COD 112,17 mg/L, untuk BOD 46,27 mg/L, TSS 12 mg/L dan dengan pH 8.