PEMBUATAN NANOSILIKA DARI ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BESI (Fe)
Main Author: | FITRIA, MARYAM SEYASKI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.polsri.ac.id/7660/1/File%20I%20.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7660/2/File%20II.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7660/3/File%20III.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7660/4/File%20IV.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7660/5/File%20V.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7660/6/File%20VI.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7660/7/File%20VII.pdf http://eprints.polsri.ac.id/7660/ |
Daftar Isi:
- Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Besi atau ferrum (Fe) adalah salah satu logam yang paling banyak dijumpai di kerak bumi, metal berwarna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk, dialam didapat sebagai hematite. Salah satu penghilangan ion logam besi dapat dihilangkan dengan proses adsorpsi menggunakan adsorben. Pada peristiwa adsorbsi, komponen akan berada di daerah antar muka, tetapi tidak masuk ke dalam fase. Komponen yang terserap disebut adsorbat (adsorbate), sedangkan daerah tempat terjadinya penyerapan disebut adsorben (substrate).. Proses adsorpsi lebih banyak dipakai karena mempunyai beberapa keuntungan, yaitu lebih ekonomis dan juga tidak menimbulkan efek samping yang beracun serta mampu menghilangkan bahan-bahan organik. Dalam penelitian ini, penghilangan logam berat seperti logam besi (Fe) diadsorpsi dengan menggunakan adsorben berupa nanosilika. Limbah dibuat dengan senyawa kimia FeSO4 sebagai limbah artificial Fe. Nanosilika dibuat dari abu sekam padi, abu sekam padi mengandung 80-90% silika sehingga dapat dimanfaaatkan sebagai bahan baku dalam sintesis nanosilika. Sintesis nanosilika dilakukan menggunakan pelarut berupa KOH dengan variasi konsentrasi 1,5M; 2,5M; 3,0M; 3,5M dan 4,5M. Kelima jenis nanosilika diaplikasikan terhadap limbah yang mengandung logam besi (Fe) dengan variasi waktu kontak 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, dan 25 menit. Limbah artifisial logam besi yang telah diadsorpsi dianalisa menggunakan alat spektrofotometri serapan atom (AAS) untuk melihat kadar logam besi yang tersisa. Dari analisa AAS dihasilkan konsentrasi besi terkecil yaitu 0,186 ppm pada nanosilika dengan pelarut KOH 1,5M. Nanosilika dengan pelarut KOH 1,5M dikarakterisasi dengan menggunakan alat Scanning electron microscopy (SEM)-Energy Dispersive X-ray (EDX) sehingga diperoleh ukuran morfologi permukaan 0,44μm dengan kandungan SiO2 28,95%.